IHSG dan Rupiah Berlawanan Arah, Pasar Menanti Data Cadangan Devisa
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di level 6.225 pada perdagangan Senin (14/4/2025).
Pelemahan IHSG justru berlawanan arah dengan mayoritas bursa saham di Asia yang menguat di tengah angin segar pembebasan tarif impor barang elektronik China ke Amerika Serikat (AS).
Berbeda dengan IHSG, nilai tukar rupiah hari ini menguat tipis di level Rp16.775 per USD.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, pergerakan pasar keuangan domestik hari ini akan terpengaruh data penjualan kendaraan bermotor, penjualan mobil, serta data cadangan devisa (cadev) di Tanah Air. Data-data tersebut akan menjadi data pembuka pada perdagangan awal pekan ini.
"Data dari Tanah Air lainnya adalah indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel. Sementara itu, dalam sepekan ke depan, pelaku pasar menanti agenda ekonomi besar, seperti pertumbuhan ekonomi China, penjualan ritel AS, dan pidato Gubernur Bank Sentral AS," kata Gunawan, Senin (14/4/2025).
Agenda ekonomi tersebut, lanjut Gunawan, akan sangat menentukan arah kinerja pasar keuangan ke depan. Walaupun pelaku pasar akan lebih banyak digerakkan oleh kebijakan kenaikan tarif impor AS, yang belakangan kerap berubah.
Terakhir, AS menghapus tarif untuk sejumlah barang elektronik dari China, seperti laptop dan ponsel.
Rilis data ekonomi pada perdagangan hari ini menunjukkan bahwa kinerja pasar keuangan di Indonesia tengah dinaungi kabar positif. IHSG dan rupiah berpeluang untuk bergerak di zona hijau.
"Sikap waspada pelaku pasar akan tertuju pada rilis data cadangan devisa yang bisa mengubah pergerakan pasar," tutur Gunawan.
Di sisi lain, harga emas hari ini menguat ke level USD3.224 per ons troy atau sekitar Rp1,75 juta per gram.
(Fiki Ariyanti)