IHSG Diprediksi Fluktuatif, Dua Sentimen Ini Masih Bayangi Pelaku Pasar
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 6.350 hingga 6.500 pada Rabu (16/4/2025).
Pelaku pasar dinilai masih terbebani oleh sentimen kebijakan tarif Amerika Serikat (AS), dan penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
Menurut pengamatan tim riset Phintraco Sekuritas, secara teknikal IHSG sempat mencoba menutup gap ke resistance 6.500. Namun, pola candlestick membentuk shooting star yang menunjukkan adanya tekanan jual, dan keraguan pelaku pasar.
“Pergerakan ini mencerminkan sikap hati-hati investor terhadap keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang mengecualikan sejumlah produk teknologi informasi dari kebijakan reciprocal tariffs,” ujar analis Phintraco Sekuritas dalam riset harian.
Adapun level support IHSG berada di 6.300, dengan resistance psikologis di 6.500. Pada Selasa (15/4/2025), IHSG berakhir menguat 1,15 persen ke 6.441,68.
Secara fundamental, investor masih menyoroti kelanjutan perdagangan global, khususnya ihwal kebijakan tarif. Peluang kesepakatan antara AS dan Inggris dinilai menjadi faktor penopang pasar, mengingat neraca dagang kedua negara yang relatif seimbang.
Di sisi domestik, pelaku pasar juga mencermati perkembangan negosiasi tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat. Adapun saat ini Indonesia sedang melakukan negosiasi tarif yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Namun, tekanan datang dari melemahnya konsumsi rumah tangga. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat turun ke 121,1 pada Maret 2025 dari 126,4 di Februari.
Phintraco menilai penurunan ini mencerminkan kekhawatiran masyarakat terhadap situasi ekonomi, terutama terkait kebijakan tarif dan harga-harga kebutuhan pokok.
“Angka ini kemungkinan kembali turun di April 2025 bersamaan dengan puncak intensitas kebijakan tarif,” ujar analis Phintraco.
Untuk perdagangan Rabu (16/4/2025), Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham pilihan seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
(DESI ANGRIANI)