PwC Hentikan Operasi di Puluhan Negara, Ini Alasannya

PwC Hentikan Operasi di Puluhan Negara, Ini Alasannya

Terkini | idxchannel | Rabu, 16 April 2025 - 06:10
share

IDXChannel - Firma akuntansi PwC menghentikan operasinya di puluhan negara yang dianggap terlalu kecil, berisiko, atau tidak menguntungkan.

Dilansir dari The Financial Times pada Rabu (16/4/2025), PwC memperketat operasinya setelah terjerat skandal di beberapa negara.

“PwC menjadi lebih menghindari risiko daripada sebelumnya, dan kami dapat memahaminya,” kata Mitra Senior PwC untuk Africa Nadine Tinen.

Awal bulan ini, PwC memutuskan hubungan dengan firma anggotanya di 10 negara Afrika. Sebelumnya, PwC melakukan hal serupa di Zimbabwe, Malawi, dan Fiji.

“Jika Anda melihat indeks terkait transparansi dan korupsi, Anda akan selalu menemukan negara-negara di Afrika. Ini bukan hal baru," kata Tinen.

Ketua Global PwC Mohamed Kande disibukkan dengan dampak skandal di berbagai negara sejak memangku jabatan tersebut pada Juli lalu, termasuk di beberapa negara besar seperti China dan Australlia.

Di China, PwC terjerat kasus penipuan pengembang properti Evergrande dan dilarang melakukan audit selama enam bulan. Hal tersebut memicu eksodus klien. 

Di Australia, kasus kebocoran informasi rahasia pemerintah memicu kehebohan. Dalam kedua kasus tersebut, petinggi PwC sampai turun tangan.

PwC baru-baru ini juga dilarang bekerja untuk sovereign wealth fund Arab Saudi selama setahun.

Bisnis PwC di Afrika berada di bawah pengawasan ketat sejak 2021. Saat itu, dokumen yang bocor menguraikan korupsi yang meluas di Republik Demokratik Kongo, termasuk melalui bank-bank yang diaudit oleh PwC. (Wahyu Dwi Anggoro)

Topik Menarik