Kurs Rupiah Terkendali, Optimalisasi DHE SDA Jadi Faktor Pendukung 

Kurs Rupiah Terkendali, Optimalisasi DHE SDA Jadi Faktor Pendukung 

Ekonomi | idxchannel | Rabu, 17 Desember 2025 - 18:44
share

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menyatakan nilai tukar rupiah tetap terkendali meski di tengah dinamika pasar global yang fluktuatif.  Stabilitas ini didukung oleh kebijakan intervensi yang kuat dari bank sentral serta meningkatnya aliran masuk modal asing ke instrumen keuangan domestik.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, posisi rupiah saat ini masih selaras dengan fundamental ekonomi nasional dan pergerakan mata uang negara mitra dagang.

“Nilai tukar rupiah pada 16 Desember 2025 tercatat sebesar Rp16.685 per dolar AS, relatif stabil bila dibandingkan dengan level akhir November 2025,” ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (17/12/2025).

Perry menjelaskan, terkendalinya nilai tukar merupakan hasil dari langkah stabilisasi proaktif yang dilakukan BI melalui berbagai instrumen pasar.

Intervensi Pasar NDF dilakukan baik di pasar luar negeri (off-shore) maupun di dalam negeri (Domestic Non-Deliverable Forward atau DNDF.

Intervensi langsung pada pasar tunai untuk menjaga ketersediaan likuiditas. Kemudian pembelian Surat Berharga Negara (SBN) untuk menjaga stabilitas imbal hasil dan inflows pada pasar saham serta instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga mendorong penguatan rupiah.

Selain intervensi bank sentral, pasokan valuta asing (valas) dari sektor korporasi turut memperkuat otot rupiah. 

Perry menyoroti peningkatan konversi valas ke rupiah oleh para eksportir, yang dipicu oleh penguatan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) turut memberikan sentimen positif.

"Tambahan pasokan valas dari korporasi, termasuk dari peningkatan konversi valas ke Rupiah oleh eksportir seiring penerapan penguatan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), juga mendukung tetap terkendalinya nilai tukar rupiah," kata dia.

Melihat prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik dengan inflasi yang rendah dan imbal hasil investasi yang menarik, Bank Indonesia memprakirakan nilai tukar rupiah akan tetap stabil ke depan.

BI menyatakan komitmennya untuk terus berada di pasar guna memastikan stabilitas nilai tukar tetap terjaga, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional. 

Intervensi terukur di pasar NDF, DNDF, pasar spot, serta pembelian SBN di pasar sekunder akan terus menjadi instrumen andalan bank sentral.

(NIA DEVIYANA)

Topik Menarik