RI Bidik Belarus Jadi Mitra Perkuat Ketahanan Pangan

RI Bidik Belarus Jadi Mitra Perkuat Ketahanan Pangan

Berita Utama | idxchannel | Rabu, 17 Desember 2025 - 18:44
share

IDXChannel - Pemerintah Indonesia menjajaki peluang kerja sama dengan Belarus, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan. Hal tersebut diungkapkan dalam pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Deputi Perdana Menteri Republik Belarus Viktor Karankevich di Jakarta, Selasa (16/12/2025). 

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI ke Belarus yang telah berlangsung pada bulan Juli 2025.

"Indonesia membutuhkan dukungan teknologi dan mesin pertanian modern untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam konteks ini, kami melihat Belarus sebagai mitra strategis yang memiliki pengalaman dan kapasitas yang relevan," ujar Airlangga dalam siaran pers, Rabu (17/12/2025).

Airlangga menegaskan ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama pembangunan nasional Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah Indonesia, kata dia, mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui pengembangan food estate, serta pemanfaatan teknologi dan mekanisasi pertanian modern.

Lebih lanjut, Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia terbuka terhadap kerja sama investasi dan joint venture dengan mitra Belarus, termasuk dalam pengembangan alat dan mesin pertanian, industri alat berat seperti dump truck, serta kerja sama berbasis komoditas karet. 

Selain itu, transformasi digital pertanian untuk mendorong keterlibatan generasi muda menjadi salah satu fokus kerja sama yang dapat dikembangkan bersama Belarus.

Sementara itu, DPM Karankevich menyampaikan bahwa Belarus memiliki pengalaman panjang dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan saat ini telah mengekspor berbagai produk pertanian ke berbagai kawasan di seluruh dunia.

"Belarus siap dan berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, termasuk melalui pemenuhan kebutuhan pupuk serta perluasan pasokan produk pertanian dan pangan, seperti produk susu dan turunannya," kata DPM Karankevich.

Menanggapi hal tersebut, Airlangga menyambut baik komitmen Belarus dan menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama di sektor industri manufaktur, perdagangan, pendidikan, dan kesehatan.

”Indonesia juga memprioritaskan untuk penguatan kerja sama pendidikan di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) serta mendorong peningkatan kerja sama pendidikan dan riset dengan Belarus," kata Airlangga.

Senada, DPM Karankevich meyakini bahwa peluang kerja sama baru akan semakin terbuka apabila Indonesia menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Eurasian Economic Union (EAEU) dan menyatakan kesiapan Belarus untuk mendukung Indonesia-EAEU FTA.

Guna memperdalam kerja sama teknis, DPM Karankevich mengusulkan pembentukan working groups yang diisi oleh tenaga ahli kompeten di berbagai sektor. Kelompok kerja ini dirancang sebagai instrumen untuk menyelesaikan isu-isu spesifik kedua negara. 

"Belarus juga membuka peluang bagi pertukaran pengetahuan antar-ahli kedua negara serta mendorong adanya kunjungan langsung atau studi banding sebagai media pertukaran pengetahuan bagi para ahli," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

Topik Menarik