IPO SpaceX Makin Dekat, Morgan Stanley Berpeluang Besar Jadi Lead Underwriter
IDXChannel - Morgan Stanley digadang-gadang menjadi kandidat terdepan untuk memegang peran kunci dalam rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) SpaceX. Kedekatan bank investasi tersebut dengan CEO SpaceX, Elon Musk, dinilai menjadi faktor penentu.
Dikutip dari Reuters, Senin (22/12/2025), proses seleksi penjamin emisi SpaceX saat ini masih berlangsung. Sejumlah bank besar, termasuk Goldman Sachs dan JPMorgan, turut bersaing untuk mendapatkan mandat dalam IPO perusahaan antariksa swasta terbesar di dunia itu. Kendati demikian, belum ada kepastian siapa yang akan ditunjuk sebagai Lead Underwriter.
Hubungan antara Morgan Stanley dan SpaceX telah terjalin lebih dari 15 tahun. Kedekatan itu membuat Morgan Stanley dipandang sebagai kandidat terkuat untuk memimpin proses IPO, meskipun pembahasan masih bersifat dinamis dan belum menghasilkan keputusan final.
Sejumlah sumber menyebutkan, keputusan terkait bank utama IPO SpaceX berpeluang diumumkan sebelum akhir tahun ini, sementara susunan sindikasi penjamin emisi secara lengkap baru akan difinalisasi setelahnya.
Kendati demikian, rencana IPO tersebut masih sangat bergantung pada kondisi pasar. SpaceX juga disebut memiliki opsi untuk menunda bahkan membatalkan penawaran saham jika situasi dinilai tidak mendukung.
Dalam memo internal kepada karyawan, manajemen SpaceX menyampaikan perusahaan tengah mempersiapkan kemungkinan penawaran saham ke publik pada 2026. Chief Financial Officer SpaceX, Bret Johnsen menekankan masih banyak ketidakpastian dalam rencana tersebut.
“Apakah itu benar-benar terjadi, kapan terjadinya, dan pada valuasi berapa, semuanya masih sangat tidak pasti, tetapi jika kami mengeksekusi dengan sangat baik dan pasar mendukung, IPO dapat menghimpun modal dalam jumlah signifikan,” ujarnya.
Sebelumnya, SpaceX dikabarkan menargetkan penghimpunan dana lebih dari USD25 miliar melalui IPO, yang berpotensi menjadikannya salah satu aksi korporasi terbesar secara global. Keputusan untuk melantai di bursa ini sempat mengejutkan, mengingat Musk selama ini dikenal lebih memilih mempertahankan SpaceX sebagai perusahaan tertutup.
Perubahan strategi tersebut disebut dipicu oleh melonjaknya valuasi perusahaan serta kesuksesan Starlink, layanan internet satelit SpaceX yang kini menjadi jaringan satelit terbesar di dunia dengan hampir 10.000 satelit aktif.
Dana hasil IPO nantinya digunakan untuk meningkatkan frekuensi peluncuran roket Starship generasi terbaru, membangun pusat data berbasis kecerdasan buatan di luar angkasa, serta mendukung proyek ambisius pembangunan “Moonbase Alpha”. SpaceX juga merupakan kontraktor utama program Artemis NASA dengan nilai kontrak USD4 miliar.
(Rahmat Fiansyah)









