BNPB Mulai Bangun Huntara Ukuran 4x6 Meter di Tapanuli Utara, Begini Penampakannya
IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai membangun hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara.
"Pada lahan seluas empat hektare yang berada di Dusun Sibalanga Julu, Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting ini rencananya akan dibangun sebanyak 40 unit huntara tahap pertama," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/12/2025).
Progres pekerjaan pada Minggu (21/12/2025) terpantau pembukaan lahan telah selesai dilakukan. Satu unit huntara telah selesai 75 persen pengerjaan.
Dalam pembangunan huntara, BNPB menggunakan rencana rancangan rumah tumbuh. Artinya, huntara ini nantinya akan dikembangkan juga sebagai hunian tetap (huntap).
BNPB Mulai Bangun Huntara Ukuran 4x6 Meter di Tapanuli Utara, Begini Penampakannya (BNPB).
"Luas lahan yang disiapkan untuk per keluarga adalah 6x6 meter, luas bangunan huntara adalah 4x6 meter," katanya.
Dia melanjutkan, model huntara menggunakan teknologi rumah instan sehat dan aman atau RISHAM. Satu unit rumah terdiri dari satu ruang tidur, satu ruang utama, dan satu kamar mandi yang dilengkapi dengan septitank. Struktur RISHAM menggunakan rangka beton bertulang.
BNPB menargetkan pembangunan huntara tahap satu ini akan selesai dalam lima minggu. Harapannya, pada bulan Januari 2026 mendatang, hunian ini sudah dapat dimanfaatkan oleh warga terdampak.
Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar pembangunan hunian sementara dan hunian tetap untuk seluruh warga terdampak bencana di Sumatra dapat secepat mungkin terbangun.
Sejalan dengan hal tersebut, pembangunan huntap dan huntara di Kabupaten Tapanuli Utara berjalan paralel antara BNPB dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen PKP).
Selaian di Kabupaten Tapanuli Utara, pembangunan hunian tetap (huntap) Kementerian PKP ini juga serentak dilaksanakan di Tapanuli Tengah sebanyak 118 unit, Tapanuli Selatan sebanyak 227 unit, dan Sibolga sebanyak 200 unit.
(Nur Ichsan Yuniarto)










