Dahsyatnya Banjir di Nepal Tewaskan 120 Orang, Bus Penumpang Diterjang Longsor

Dahsyatnya Banjir di Nepal Tewaskan 120 Orang, Bus Penumpang Diterjang Longsor

Terkini | inews | Minggu, 29 September 2024 - 20:58
share

KATHMANDU, iNews.id - Banjir besar dan tanah longsor di Nepal menewaskan lebih dari 120 orang hingga Minggu (29/9/2024). Selain itu lebih dari 60 lainnya masih dinyatakan hilang.

Sebagian wilayah Nepal diterjang hujan lebat dalam 2 hari terakhir, memicu banjir di permukiman lembah sekitar Ibu Kota Kathamandu.

Warga terpaksa menyelamatkan diri menggunakan tali dari satu atap ke atap lainnya. Ribuan rumah terendam air. Sementara itu, tim darurat menyelamatkan warga yang terjebak di atap-atap rumah menggunakan helikopter serta perahu karet. Sejauh ini lebih dari 3.000 orang telah diselamatkan.

Badan meteorologi Nepal memperkirakan hujan akan terus berlanjut hingga Selasa mendatang. Meski demikian ada tanda-tanda curah hujan mereda di sebagian wilayah.

Oleh karena itu sebagian warga telah kembali ke rumah dari pengungsian pada Minggu untuk membersihkan lumpur.  Namun ada warga yang tak bisa kembali ke rumah karena akses jalan masih terputus antara kota dan desa.

Pihak berwenang menyatakan korban tewas terbanyak disebabkan banjir bandang dan tanah longsor. Selain itu lebih dari 60 orang masih hilang.

Lima orang, termasuk seorang perempuan hamil dan gadis berusia 4 tahun, tewas ketika rumah mereka ambruk akibat diterjang tanah longsor di Kota Bhaktapur. Selain itu dua jenazah dikeluarkan dari sebuah bus yang tertimbun tanah longsor di Dhading. Saat kejadian ada 12 orang di dalam bus, termasuk pengemudi.

Enam pemain sepak bola juga tewas tertimbun tanah longsor saat berlatih di pusat pelatihan Asosiasi Sepak Bola Seluruh Nepal di Makwanpur.

Ada pula kejadian dramatis yang terekam kamera video, empat orang hanyut disapu luapan Sungai Nakkhu di lembah selatan Kathmandu.

"Selama berjam-jam, mereka terus meminta pertolongan. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata Jitendra Bhandari, seorang saksi mata, seperti dikutip dari BBC. 

Juru bicara pemerintah Prithvi Subba Gurung mengatakan, banjir juga telah merusak pipa air dan memengaruhi sambungan telepon dan listrik.

Menurut media pemerintah, 10.000 polisi serta relawan dan personel militer, dimobilisasi sebagai bagian dari upaya pencarian dan penyelamatan.

Pemerintah Nepal mengimbau warga untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu serta melarang mengemudi di malam hari di lembah Kathmandu.

Penerbangan juga terdampak pada Jumat dan Sabtu. Banyak penerbangan domestik yang ditunda atau dibatalkan.

Topik Menarik