51 Juta Lebih Warga AS Sudah Nyoblos Pilpres, Pendukung Demokrat Paling Banyak
WASHINGTON, iNews.id - Sebanyak 51 juta lebih warga Amerika Serikat (AS) telah memberikan suara dalam Pilpres AS 2024. Pemungutan suara utama akan digelar pada 5 November atau pekan depan.
Data Laboratorium Pilpres Universitas Florida mengungkap, sebanyak 51.354.949 warga melakukan pemungutan suara lebih awal, baik dengan datang ke TPS maupun melalui surat pos. Sebanyak 26,8 juta orang menggunakan hak suara mereka di TPS dan 24,6 juta melalui pos.
Selain itu, data juga mengungkap, jumlah pemilih Partai Demokrat yang melakukan pencoblosan dini lebih banyak ketimbang pendukung Partai Republik, yakni 9.892.219 melawam 9.048.267 orang, selisih skeitar 800.000 orang.
Sementara itu sekitar 6,1 juta pemilih awal tidak berafiliasi dengan Demokrat maupun Republik.
Pemungutan suara awal biasa digelar dalam Pilpres AS yakni di negara bagian yang membolehkan secara aturan.
Polres Tasikmalaya Kota Perketat Pengamanan Gudang Logistik Pilkada Serentak 2024 di Mangkubumi
Hasil polling terbaru menunjukkan, capres AS dari Partai Republik Kamala Harris unggul sangat tipis atas pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump. Kedua kandidat terkunci dalam persaingan ketat, khususnya di tujuh negara bagian medan pertempuran paling keras.
Hasil survei Susquehanna University Polling and Research, Harris unggul atas Trump dengan selisih 5 persen di Michigan, yakni 51,7 persen melawan 46,6 persen.
Selain itu Harris juga unggul tipis 1 persen di Arizona, yakni 48 persen berbanding 47 persen. Namun situasi terbalik terjadi di Nevada di mana Trump unggul tipis ats Harris dengan 48 persen melawan 47 persen.
Memperebutkan suara di negara bagian medan pertempuran sengit sangat penting bagi kedua capres karena sistem pemilu di AS tidak memilih presiden secara langsung.
Prosesnya berlangsung melalui Electoral College di mana 538 perwakilan memberikan suara di negara bagian masing-masing. Kedua kandidat harus memperoleh setidaknya 270 suara elektoral untuk menjadi pemenang. Jumlah suara di setiap negara bagian berbeda bergantung populasi penduduknya.