Harga Minyak Mentah Naik 1 Persen dalam Sepekan, Ini Pendorongnya

Harga Minyak Mentah Naik 1 Persen dalam Sepekan, Ini Pendorongnya

Ekonomi | inews | Sabtu, 9 November 2024 - 06:34
share

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah naik lebih dari 1 persen pada perdagangan pekan ini. Kenaikan ini didorong ekspektasi sanksi yang lebih ketat terhadap Iran dan Venezuela oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang dapat memangkas pasokan minyak ke pasar global.

Selain itu, keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga seperempat poin persentase pada hari Kamis juga dapat membantu mengerek harga minyak lebih dari 1 persen pada sesi sebelumnya.

Melansir Reuters, meski menguat sepekan, pada perdagangan Jumat (8/11/2024), harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari 2 persen karena para investor tidak lagi khawatir akan gangguan pasokan yang berkepanjangan akibat badai di Teluk Meksiko AS.

Sementara, paket stimulus ekonomi terbaru China gagal memberi kesan kepada beberapa pedagang minyak.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS memimpin penurunan dan ditutup di level 70,35 dolar AS per barel, turun 2,7 persen atau 1,98 dolar AS. Sementara Brent, yang menjadi acuan global, turun 2,3 persen atau 1,76 dolar AS menjadi 73,87 dolar AS per barel.

Adapun badai yang menimbulkan kerusakan di Kuba pada minggu ini telah melemah menjadi badai Kategori 2 pada hari Jumat.

Sementara itu, putaran terakhir dukungan fiskal dari importir minyak utama China mengecewakan investor minyak. Analis UBS, Giovanni Staunovo menyebut, paket pelonggaran beban pembayaran utang yang diterbitkan otoritas setempat bagi pemerintah daerah dinilai tidak banyak membantu secara langsung untuk mengerek permintaan. 

"Saya kira beberapa pelaku pasar berharap akan lebih banyak langkah stimulus dari China. Oleh karena itu, kekecewaan membebani harga hari ini," kata Staunovo.

Selain itu, tekanan deflasi pada ekonomi China telah menjadi beban berat pada harga minyak tahun ini, dengan data bea cukai menunjukkan penurunan impor minyak mentah negara itu selama enam bulan berturut-turut dari tahun ke tahun untuk bulan Oktober.

Topik Menarik