Upaya BRI Majukan Sepak Bola hingga Hidupkan Ekonomi Nasional lewat Liga 1
JAKARTA, iNews.id - Tendangan seremonial dari Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, membuka kompetisi BRI Liga 1 2024/25 pada 9 Agustus 2024. Sang juara bertahan Persib Bandung menjamu PSBS Biak.
Pembukaan yang turut dihadiri Dirut PT LIB Ferry Paulus hingga Senior Executive Vice President (SEVP) Asset Management and Procurement BRI Aestika Oryza Gunarto ini berlangsung meriah. Pertandingan mini antara 79 Sekolah Sepak Bola (SSB) melawan 8 pemain legenda tim nasional hingga penampilan 200 penari tradisional meramaikan acara pembukaan.
Pertandingan pembuka dimenangkan secara telak oleh Persib dengan skor 4-1. Gol-gol dari Maung Bandung dicetak David Silva pada menit ke-18 dan 85, kemudian Beckham Putra pada menit ke-65, dan Ciro Alves menit ke-77. Sementara gol tunggal dari PSBS disumbangkan oleh Alexandro pada menit ke-52.
Musim 2024/25 merupakan tahun ke-8 penyelenggaraan kompetisi sepak bola teratas di Tanah Air sejak bernama Liga 1. Musim ini juga menjadi tahun ke-4 BRI sebagai sponsor utama liga. BRI pun menjadi pemegang sponsor Liga 1 terbanyak dengan 4 musim berturut-turut.
Pada penyelenggaraan perdana Liga 1 tahun 2017, perusahaan teknologi Gojek dan Traveloka menjadi pemegang hak sponsor. Pada tahun berikutnya, Traveloka mundur dan menyisakan Gojek sebagai sponsor tunggal.
Lalu pada 2019, sponsor Liga 1 berganti lagi menjadi Shopee. Cobaan datang pada 2020 ketika wabah Covid-19 melanda dunia. Shopee Liga 1 pun harus disetop.
Harapan Baru Sepak Bola Indonesia
Harapan baru bagi sepak bola Tanah Air muncul pada awal Agustus 2021. PSSI mengumumkan secara resmi bahwa BRI menjadi sponsor utama Liga 1.
Keputusan BRI untuk mensponsori Liga 1 menjadi langkah berani. Pasalnya, pandemi Covid-19 ketika itu menjadi momok menakutkan di Indonesia. Apalagi, kompetisi di tahun sebelumnya juga terhenti akibat wabah virus corona.
Tanpa adanya virus saja, kompetisi sepak bola lokal kerap dihantui ketidakpastian yang bisa muncul sewaktu-waktu. Pencinta sepak bola Indonesia masih ingat saat liga dibatalkan pada 2015 dan Indonesia terkena sanksi FIFA.
Pada musim 2021/22, sepak bola di seluruh dunia masih dibayangi penularan virus corona. PSSI pun memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di stadion. Kompetisi digulirkan tanpa penonton di stadion, atau maksimal hanya ada 299 orang yang hadir di area stadion.
“Menjadi hal yang luar biasa, karena yang kita tunggu akhirnya datang juga setelah sebelumnya kompetisi terhenti. Terima kasih kepada BRI yang bersedia menjadi sponsor utama musim ini,” kata Ketua PSSI ketika itu, Mochamad Iriawan, dalam peluncuran Liga 1 2021/2022, Kamis 12 Agustus 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan alasan pihaknya mengambil langkah berani menjadi sponsor utama Liga 1 2021/22. Lewat Liga 1, katanya, BRI ingin melanjutkan momentum kebangkitan ekonomi nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui perekonomian Indonesia pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,69 persen. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 dengan pertumbuhan sebesar 2,07 persen.
“Kami optimistis ini awal kebangkitan nasional. Dengan mendukung secara langsung sepak bola, maka bisa menggerakkan kembali ekonomi nasional di sepak bola,” kata Sunarso.
Hidupkan Rantai Ekonomi Nasional
Tiga tahun berselang, BRI masih konsisten menjadi pemegang sponsor utama Liga 1. Dalam jumpa pers peluncuran Liga 1 2024/25 pada 6 Agustus 2024, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto membeberkan alasan utama BRI kembali menjadi sponsor untuk empat tahun berturut-turut.
Dia menilai, Liga 1 menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan eksposur layanan dan produk BRI, terutama super apps digital banking dari BRI yakni BRImo.
Menurut Catur, keterlibatan BRI sebagai sponsor utama Liga 1 pada 3 tahun sebelumnya telah berdampak positif kepada peningkatan awareness masyarakat terhadap brand BRI secara umum dan juga brand produk, khususnya BRImo.
BRI Research Institute mencatat, terdapat peningkatan awareness dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 hanya ada 79 persen penonton yang tahu BRI menjadi sponsor utama. Angka ini meningkat tajam pada tahun 2022 menjadi 98,6 persen. Lalu pada 2023, awareness terhadap BRI Liga 1 telah mencapai 100 persen.
Hasil riset terbaru BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024 juga menyebutkan, penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang yang besar bagi perekonomian Indonesia, yakni mencapai sekitar Rp10,42 triliun.
Dari perputaran uang tersebut, bisa tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp5,93 triliun. Terdapat juga tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp866 miliar hingga penciptaan kesempatan kerja bagi sekitar 45.000 orang.
“Berdasarkan hasil riset tersebut, kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 kami proyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder utamanya untuk menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM,” kata Catur.
Kemajuan Sepak Bola Indonesia
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meyakini, BRI Liga 1 2024/2025 bisa semakin mengangkat sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Apalagi, berdasarkan ranking kompetisi klub Asia musim 2023/2024 yang dirilis konfederasi sepak bola Asia (AFC) pada Mei 2024, Liga Indonesia berada di peringkat ke-28 level Asia dan posisi ke-6 di Asia Tenggara.
Pada musim 2024/25, sejumlah aturan baru diterapkan. Pertama adalah format liga secara penuh, berbeda dengan format tahun sebelumnya yang menerapkan Regular Series dan Championship Series.
Format tahun ini diterapkan untuk meningkatkan mutu klub-klub peserta agar bisa lebih bersaing di kompetisi liga Asia. Dengan format ini, klub yang bisa mengumpulkan poin sebanyak-banyaklah yang akan menjadi juara.
PSSI juga memutuskan penggunaan penuh Video Assistant Referee (VAR) di musim 2024/25. Apabila di musim sebelumnya VAR hanya digunakan di fase Championship Series, maka di musim ini VAR dipakai di seluruh laga. VAR dipakai untuk meminimalkan kesalahan selama pertandingan, sekaligus meningkatkan kualitas kompetisi.
Regulasi yang tak kalah penting adalah aturan yang mewajibkan klub memasang pemain U-22 pada starting XI, dengan waktu bermain minimal 45 menit. Regulasi ini dibuat agar para pemain muda bisa lebih siap mengisi posisi di Timnas Indonesia yang akan menghadapi berbagai agenda penting kedepannya.
Erick Thohir yakin, dengan dukungan BRI maka kompetisi Liga 1 semakin meningkatkan kualitas persepakbolaan nasional. Termasuk Timnas yang dianggap sebagai pemersatu bangsa.
“Target utamanya menaikkan mutu liga kita agar levelnya naik di Asia dan ASEAN. Tak hanya itu, kompetisi yang aman dan nyaman bagi penonton tetap menjadi prioritas di setiap musim baru liga. Setelah setahun lebih membenahi tim nasional kini saatnya PSSI membenahi liga,” ujar Erick.