Gelar Rapimnas, Kadin Bahas Tiga Fokus Utama Program Kerja Ini
JAKARTA, iNews.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menghelat Rapat Pimpinan Nasional mulai 30 sampai 1 Desember 2024 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Agenda pembahasan Rapimnas difokuskan pada tiga fokus utama guna memperkuat program kerja Kadin dalam mendukung kebijakan pemerintah.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menjelaskan hari pertama Rapimnas yang dihelat nantinya diawali dengan rapat koordinasi wilayah (Rakorwil). Dalam rakorwil tersebut, perwakilan Kadin di 38 provinsi akan diberi kesempatan untuk memberikan masukan.
Selain itu, kata Anindya, Rapimnas juga akan menyertakan rapat koordinasi Anggota luar biasa (ALB), yang melibatkan asosiasi dan himpunan untuk bicara.
"Pada hari Minggu baru Rapimnasnya. Rapimnas ini fokusnya adalah untuk mengentaskan kemiskinan, jadi 0 persen kemiskinan dan pertumbuhan 8 persen serta mencapai Indonesia Emas di 2045," ujar Anindya di Menara Kadin, Jumat (29/11/2024).
Menurutnya, tiga fokus utama tersebut akan dibahas secara mendalam hingga di tataran teknis. Dia mengatakan, penbahasan tersebut juga dibarengi dengan pengalaman Kadin dalam kunjungan kenegaraan seperti China, Amerika, Peru, Brasil, Inggris, untuk menyasar pada isu sentral Kadin ke depannya.
"Satu, tentu yang paling penting bagaimana sekali lagi mengentaskan kemiskinan, menghilangkan kelaparan di Indonesia. Caranya adalah nomor dua, misalnya dengan investasi. Menguatkan ekspor-import. Hal-hal itu adalah caranya," katanya.
"Dan yang ketiga, saya melihat banyak sekali isu-isu yang akan pasti dibahas langsung dan tidak langsung. Di sini lagi rame mengenai PPN, mengenai isu ketenagakerjaan atau omnibus law itu seperti apa," tutur Anindya.
Lebih lanjut, Anindya mengatakan Kadin juga akan membahasa keselarasan program dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto seperti program tiga juta rumah hingga makan bergizi gratis.
"Maupun juga rencana-rencana yang luar biasa dari Pak Prabowo dengan inisiasi rumah murah, penghapusan hutang UMKM yang enam juta, lalu upaya untuk melakukan industrialisasi daripada bidang agrikultur biar bisa membuat suatu makanan yang bergizi dan terjangkau buat seluruh masyarakat. Dan masih banyak lagi," ujar Anindya.