Jumpa Vietnam, Singapura Tertantang Pecahkan Kutukan Berusia 26 Tahun

Jumpa Vietnam, Singapura Tertantang Pecahkan Kutukan Berusia 26 Tahun

Olahraga | inews | Rabu, 25 Desember 2024 - 22:19
share

KALLANG, iNews.id - Timnas Singapura berjumpa Vietnam di semifinal Piala AFF 2024. Tim berjuluk The Lions itu tertantang mengakhiri kutukan berusia 26 tahun.

Singapura akan bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu pada pertandingan leg pertam semifinal. Laga tersebut digelar di Stadion Jalan Besar, Kallang, Singapura, Kamis (26/12/2024) pukul 20.00 WIB.

Tentunya ini menjadi laga yang berat bagi Singapura. Pasalnya, mereka datang tidak dengan kedalaman skuad terbaiknya. Beberapa pemain kunci mereka seperti Jacob Mahler, Song Ui-young, Irfan Fandi, serta Ikhsan Fandi tak masuk skuad.

Sementara Vietnam lebih diunggulkan karena beraksi dengan kedalaman skuad yang lengkap. Terlebih, tim berjuluk The Golden Star Warriors itu memiliki rekor pertemuan yang sangat mentereng dengan belum terkalahkan dari Singapura selama 26 tahun.

Ketika mengetahui fakta itu, Pelatih Singapura Tsutomu Ogura sama sekali tidak takut. Juru taktik asal Jepang ini justru mengusung misi untuk memecahkan rekor tanpa kemenangan Singapura atas Vietnam itu. 

“26 tahun tanpa kemenangan? Ini sangat menarik, dan bagi saya, sejarah ada untuk diubah dan diciptakan,” tutur Ogura, dilansir The Straits Times, Rabu (25/12/2024).

Ogura optimistis akan misi besarnya itu. Dia menilai performa anak asuhnya selalu mengalami peningkatan di setiap pertandingannya. Dia mengambil contoh pada laga pamungkas melawan Malaysia di fase Grup A, di mana skuad The Lions tampil sangat spartan hingga akhir pertandingan.

“Para pemain kami percaya pada sepak bola kami. Satu per satu, pertandingan demi pertandingan, mereka menunjukkan peningkatan. Dalam beberapa pertandingan, kami bagus di babak pertama. Dalam pertandingan lain, kami tampil lebih baik di babak kedua. Tetapi setiap pertandingan, kami selalu meningkat dalam beberapa hal,” ujar dia.

“Dalam pertandingan terakhir, kami menunjukkan semangat juang kami. Ini penting, karena konsep dan model permainan saja tidak cukup. Kami membutuhkan pemain dengan rasa lapar dan semangat bertarung, yang saling berkomunikasi dan mendukung satu sama lain. Hanya dengan begitu, kami bisa menjadi tim sejati,” ucap Ogura.

Topik Menarik