Terungkap, Detik-Detik Mahasiswi UPI Tewas Jatuh di Gedung Gymnasium Berawal Cekcok dengan Sang Mantan
BANDUNG, iNews.id - Polisi telah menghentikan penyelidikan kasus tewasnya AM (21) mahasiswi UPI Bandung.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi terungkap, AM tewas bukan karena tindak pidana pembunuhan.
Sebelum ditemukan tewas di lantai 2 Gedung Gymnasium UPI, AM sempat terlibat cekcok dengan mantan pacar di kos.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, dari hasil penyidikan Satreskrim Polrestabes Bandung telah tergambar urutan kejadian.
"Pertama, kami akan jelaskan dulu untuk masalah CCTV. Jadi CCTV diambil dari tempat kos korban dan Gedung Gymnasium," ujar Kombes Budi.
Kapolrestabes menuturkan, berdasarkan analisis CCTV, pada pukul 11.33 WIB, korban keluar dari gang kos di Jalan Al-Friji, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari.
Kemudian, pukul 11.39 WIB, terlihat di CCTV korban berjalan memasuki Gedung Gymnasium Kampus UPI.Pada pukul 11.40 korban terlihat di CCTV berjalan sendirian di dalam Gedung Gymnasium Kampus UPI.
Lalu, pukul 11.41 WIB, korban terlihat memasuki Gedung Gymnasium Kampus UPI."Di sini korban terlihat sendirian, tidak ada orang lain. Kemudian pada pukul 12.28 WIB, terlihat di CCTV korban jatuh dari lantai 2 Gedung Gymnasium ke lapangan basket," tutur Kapolrestabes Bandung.
Sedangkan berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, yaitu, DN, petugas keamanan di kampus, AV mantan kekasih atau teman dekat korban, N ibu kos, dan SP ayah korban.
"Hasil pemeriksaan saksi-saksi, khususnya AV mantan pacar korban, memang benar pada pukul 11.00 WIB, Kamis (26/12/2024) tersebut, yang bersangkutan (AV) masih bertemu di kos-kosan korban. Saat itu saksi (AV) menjelaskan dalam BAP (berita acara pemeriksaan) bahwa terjadi cekcok (dengan korban)," ucap Kombes Budi.
Kapolrestabes menyatakan, seusai cekcok, saksi AV meninggalkan tempat kos korban dan pulang ke tempat kosannya. Setelah itu, saksi AV tidak tahu apa yang terjadi terhadap korban.
Dilihat dari timeline, dari jam 11.00 yang bersangkutan (saksi AV) keluar dari tempat kos korban. Kemudian 11.33, korban keluar sendirian menuju kampus UPI, Gedung Gymnasium.
"Saksi DN petugas keamanan kampus juga menyatakan tidak ada orang lain di Gymnasium. Sehingga kami menyimpulkan bahwa korban saat jatuh di lapangan Gymnasium Kampus UPI sedang dalam keadaan sendirian. Tidak ada orang lain," ujar Kapolrestabes.
Ditanya apa yang menyebabkan korban dan mantan kekasih bertengkar, Kombes Budi menuturkan, berdasarkan keterangan AV, masalah asmara. Korban meminta AV kembali menjadi kekasihnya. Tetapi AV menolak.
"Dari bukti chatt WA pukul 12.00 WIB, AV dan korban masih sempat berkomunikasi. AV mengirimkan pesan bahwa antara AV dan korban sudah tidak ada hubungan, hanya teman biasa," tutur Kombes Budi.
Kapolrestabes mengaky penyidik belum bisa memastikan penyebab korban jatuh dari lantai 3 ke lantai 2 lapangan basket Gedung Gymnasium UPI berketinggian 6 meter.
"Apakah menjatuhkan diri sendiri atau terjatuh, kami belum bisa memastikan. Sebab tidak ada CCTV yang merekam kejadian itu. CCTV hanya mereka saat jatuh," ucap Kapolrestabes.
Kombes Budi menyatakan, berdasarkan keterangan SP ayah korban, almarhumah AM tidak memiliki riwayat penyakit. Almarhumah AM aktif di kampus tersebut dan ikut organisasi kahasiswaan.
"Jadi memang tidak ada tindak pidana yang terjadi di kasus ini berarti prosesnya ditutup. Dugaan sementara, kalau tidak terjatuh, memang menjatuhkan diri sendiri," kata Kombes Budi.