Terus Tebar Ancaman, Houthi Serang Kapal Induk USS Harry S Truman Pakai Rudal dan Drone
SANAA, iNews.id - Kelompok Houthi Yaman mengklaim serangan terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S Truman, Selasa (31/12/2024). Serangan dilakukan menggunakan rudal dan drone.
Gempuran berlangsung saat kapal tersebut bersama kelompok penyerangnya bersiap melakukan serangan udara besar-besaran ke Yaman.
"Selama operasi gabungan angkatan laut, pasukan rudal, dan pasukan pesawat tak berawak dengan sejumlah besar drone dan rudal, serangan dilakukan terhadap kapal induk AS Harry Truman saat militer AS sedang mempersiapkan serangan udara besar-besaran di negara kami," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dikutip dari Sputnik.
Sebelumnya, lanjut dia, Houthi juga melakukan serangan rudal pertama terhadap pembangkit listrik Israel. Kemudian serangan kedua ditujukan terhadap Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.
"Untuk menghormati kemenangan atas penindasan rakyat Palestina (oleh Israel), untuk membantu para pejuang mereka, dan sebagai pembalasan atas pembantaian saudara-saudara kami di Jalur Gaza, dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Besar, pasukan rudal angkatan bersenjata Yaman melakukan dua operasi militer berkualitas," katanya.
Serangan terebut dilakukan menggunakan rudal balistik hipersonik Palestine 2. Sementara operasi lainnya menargetkan pembangkit listrik di Yerusalem bagian selatan menggunakan rudal balistik Zulfiqar.
Houthi juga menyerang pangkalan Angkatan Udara Israel di Gurun Negev pada akhir pekan lalu. Pangkalan udara itu merupakan rumah bagi skuadron jet tempur siluman F-35.
Seperti serangan lain, Houthi menggunakan rudal hipersonik Palestine 2.
"Pasukan rudal Angkatan Bersenjata Yaman menargetkan pangkalan udara Nevatim milik musuh Israel di wilayah Negev, wilayah Palestina selatan yang diduduki, menggunakan rudal balistik hipersonik tipe Palestine 2. Rudal tersebut berhasil mengenai sasarannya," bunyi pernyataan Houthi.
Serangan ini merupakan pembalasan atas gempuran Israel ke Ibu Kota Sanaa pada Kamis dan Jumat sebelumnya.
Saat itu Israel melakukan serangan besar-besaran terhadap pembangkit listrik dan bandara di Ibu Kota Sanaa dan Provinsi Hodeidah, menyebabkan enam orang tewas.