Minim Pengalaman, Bisa Apa Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia?
JAKARTA, iNews.id – PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert menjadi pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat. Pertanyaannya, bisa apa Kluivert bersama Timnas Indonesia?
PSSI resmi memperkenalkan sang arsitek baru melalui akun media sosial resmi PSSI, Timnas Indonesia, di Instagram dan X. Dalam unggahan tersebut, PSSI memamerkan video aksi Kluivert sebagai pemain bersama Ajax Amsterdam, Barcelona dan juga Timnas Belanda.
“Selamat datang, @patrickkluivert9! Berjuang #BersamaGaruda demi #GarudaMendunia,” tulis akun @timnasindonesia dan @pssi di caption video tersebut, Rabu (8/1/2025) sore.
Kabar penunjukan Kluivert sebenarnya sudah ramai di jagad maya. Pasalnya, berita tersebut sudah dibocorkan pakar transfer Fabrizio Romano di akun media sosialnya.
Jurnalis asal Italia itu mengatakan, Kluivert ditargetkan untuk membawa Skuad Garuda tembus Piala Dunia 2026. Dia juga mengatakan mantan striker Timnas Belanda itu akan mendapatkan kontrak dua tahun plus opsi perpanjangan.
Bisa Apa Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia?
Pertanyaannya, bisa apa Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia? Pasalnya, dalam CV yang dimilikinya, arsitek 48 tahun itu tak punya prestasi mentereng dalam karier kepelatihannya.
Sebagai pemain, Kluivert memang memiliki nama besar. Dia pernah meraih trofi Liga Champions bersama Ajax Amsterdam pada 1994-1995. Dia juga pernah juara Liga Spanyol bersama Barcelona. Selain itu, dia pernah berseragam AC Milan, Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven dan terakhir main untuk Lille.
Namun, sebagai pelatih, pria 48 tahun itu bisa dibilang minim pengalaman. Dari CV yang dimilikinya sebagai pelatih, tak ada prestasi yang bisa dibanggakan.
Karier kepelatihannya dimulai dengan menjadi asisten pelatih klub Belanda AZ Alkmaar pada Juli 2008. Kemudian, dia juga pernah menjadi asisten pelatih klub Australia, Brisbane Roar, di bawah kepemimpinan Pelatih Ange Postecoglou pada Januari 2010. Setelah itu, dia juga sempat menjadi asisten pelatih NEC Nijmegen pada 2010-2011.
Setahun kemudian, dia menukangi klub junior, Jong Twente, pada 2011-2012 di mana dia menjuarai Beloften Eredivisie 2011–2012, kompetisi untuk tim cadangan. Setelah itu, Kluivert diboyong Louis van Gaal menjadi asisten pelatihnya di Timnas Belanda pada 2012-2014.
Selepas di De Oranje, Kluivert akhirnya menjadi pelatih kepala di Timnas Curacao pada 5 Maret 2015 untuk Kualifikasi Piala Dunia 2018. Di tangannya, Curacao melalui dua babak kualifikasi pertama, mengalahkan Montserrat dan Kuba.
Pada tanggal 8 September 2015, Curaçao tersingkir di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 setelah kalah agregat 0-2 dari El Salvador. Setelah membantu negara tersebut mencapai performa terbaik mereka di kualifikasi Piala Dunia, Kluivert mengumumkan pengunduran dirinya pada tanggal 10 September 2015.
Pada bulan Mei 2021, Kluivert kembali ke Timnas Curacao untuk menjadi pelatih sementara menggantikan Guus Hiddink yang terkena Covid-19.
Pada 30 Juni 2023, klub Turki Adana Demirspor mengumumkan penunjukan Kluivert sebagai manajer baru mereka dengan kontrak dua tahun. Namun, dia didepak klub tersebut pada 4 Desember 2023 setelah hanya meraih delapan kemenangan dari 20 pertandingan.