Tajwid Surat Al Maidah Ayat 32, Lengkap dengan Penjelasan dan Cara Pelafalannya

Tajwid Surat Al Maidah Ayat 32, Lengkap dengan Penjelasan dan Cara Pelafalannya

Terkini | inews | Rabu, 8 Januari 2025 - 21:15
share

JAKARTA, iNews.id - Tajwid surat Al Maidah ayat 32 lengkap dengan arti dan cara pelafalannya perlu untuk diketahui umat Muslim. Memahami hukum tajwid jadi suatu hal yang patut untuk dipahami agar tidak salah dalam membacanya. 

Surat Al Maidah ayat 32 menjelaskan tentang bagaimana seharusnya kita untuk menjaga kehidupan dan menghindarkan diri dari kekerasan. Adapun ayat ini juga menunjukkan mengenai dosa membunuh sesama manusia tanpa alasan yang dibenarkan. 

Surat Al Maidah Ayat 32 

مِنۡ اَجۡلِ ذٰ لِكَ ‌ ۚكَتَبۡنَا عَلٰى بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ اَنَّهٗ مَنۡ قَتَلَ نَفۡسًۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ اَوۡ فَسَادٍ فِى الۡاَرۡضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيۡعًا ؕ وَمَنۡ اَحۡيَاهَا فَكَاَنَّمَاۤ اَحۡيَا النَّاسَ جَمِيۡعًا ‌ؕ وَلَـقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِالۡبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيۡرًا مِّنۡهُمۡ بَعۡدَ ذٰ لِكَ فِى الۡاَرۡضِ لَمُسۡرِفُوۡنَ

Latin: Min ajli zalik(a), katabna ala bani isra'ila annahu man qatala nafsam bigairi nafsin au fasadin fil-ardi fa ka'annama qatalan-nasa jamia(n), wa man ahyaha fa ka'annama ahyan-nasa jamia(n), wa laqad ja'athum rusuluna bil-bayyinat(i), summa inna kasiram minhum bada zalika fil-ardi lamusrifun 

Artinya : "Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi."

Tajwid Surat Al Maidah Ayat 32

Melansir berbagai sumber, Rabu (8/1/2025), berikut tajwid surat Al Maidah ayat 32 yang perlu diketahui dan dipahami umat Muslim.

مِنْ اَجْلِ = Hukumnya Izhar, sebab huruf nun berharakat sukun bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
مِنْ اَجْلِ = Hukumnya Qalqalah sugra, karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

ذٰلِكَ = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf dzal berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat
.
كَتَبْنا = Hukumnya Qalqalah, sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

عَلٰى = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf lam berharakat fathah tegak bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ = Hukumnya Mad jaiz munfasil, alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat. Huruf alif bila berharakat adalah hamzah. Huruf alif sebenarnya sebagai mad atau pemanjang fathah.

بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ = Hukumnya Mad wajib muttashil, alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ = Hukumnya Mad badal, karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.

اَنَّهٗ = Hukumnya Ghunnah, karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
اَنَّهٗ = Hukumnya Mad shilah qashirah, sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
مَنْ قَتَلَ = Hukumnya Ikhfa, karena huruf lam berharakat kasrah tanwin bertemu huruf qaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
نَفْسًا ۢبِغَيْرِ = Hukumnya Iqlab, karena huruf sin berharakat fathah tanwin bertemu huruf ba. Cara membacanya dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.

بِغَيْرِ = Hukumnya Mad layyin atau mad lin, karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
نَفْسٍ اَوْ = Hukumnya Izhar, sebab huruf sin berharakat kasrah tanwin bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
اَوْ = Hukumnya Mad layyin atau mad lin, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
فَسَادٍ = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

فَسَادٍفِى = Hukumnya Ikhfa, karena huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan tanwin, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa.

فَكَاَنَّمَا = Hukumnya Ghunnah, karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
فَكَاَنَّمَا = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

النَّا سَ = Hukumnya ada tiga jenis. Pertama, alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun). Kedua, ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
جَمِعًا = Hukumnya Mad ‘iwadh, karena lam alif berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat. Hal ini bila kita berhenti atau waqaf di sini.
مَنْ اَحْيَا = Hukumnya Izhar, sebab huruf nun berharakat sukun bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
اَحْيَا هَا = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

اَحْيَا هَا = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
فَكَاَنَّمَاۤ اَ = Hukumnya Ghunnah, karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
فَكَاَنَّمَاۤ اَ = Hukumnya Mad jaiz munfasil, alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
النَّا سَ = Hukumnya ada tiga jenis. Pertama, alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun). Kedua, ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
جَمِعًا = Hukumnya Mad ‘iwadh, karena lam alif berharakat fathah tanwin dan waqaf waqfu aula. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.

لَقَدْ = Hukumnya Qalqalah sugra, karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

جَآءَتْهُمْ = Hukumnya Mad, wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا = Hukumnya Idzhar syafawi, karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ra. Cara membacanya dengan jelas.

رُسُلُنَا = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
بِالْبَيِّنٰتِ = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
ثُمَّ = Hukumnya Ghunnah, karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
اِنَّ = Hukumnya Ghunnah, karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
كَثِيْرًا = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf tsa berharakat kasrah bertemu ya berharakat sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

كَثِيْرًامِّنْهُمْ = Hukumnya Idgham bighunnah, karena huruf ra berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim tasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

مِّنْهُمْ = Hukumnya Idzhar, sebab huruf nun berharakat sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
مِّنْهُمْ بَعْدَ = Hukumnya Ikhfa syafawi, sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
ذٰلِكَ = Hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

لَمُسْرِفُوْنَ = Hukumnya Mad arid lissukun, karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.

Demikian ulasan mengenai tajwid surat Al Maidah ayat 32. Semoga bermanfaat!

Topik Menarik