Gencatan Senjata Israel-Hamas, Netanyahu Telepon Trump Sampaikan Terima Kasih
TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump atas kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas serta pembebasan sandera. Kesepakatan tersebut mulai berlaku efektif pada Minggu (19/1/2025).
Dia menelepon Trump setelah kesepakatan perjanjian gencatan senjata itu diumumkan ke publik pada Rabu (15/1/2025) malam waktu setempat.
Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan, Trump dianggap berjasa karena mampu mengamankan kesepakatan pembebasan sandera yang berarti mengakhiri penderitaan mereka dan keluarga.
Sebelumnya Trump menegaskan, kedua pihak harus menyepakati gencatan senjata sebelum dirinya dilantik sebagai presiden pada 20 Januari. Entah ancaman seperti apa yang disampaikan Trump kepada Netanyahu. Namun kepada Hamas, dia mengancam akan mengubah Gaza seperti neraka, jika para sandera tak dibebaskan sebelum pelantikan.
Ancaman Trump itu memicu kecaman keras dari publik, bahkan tak sedikit yang mengaitkannya dengan kebakaran Los Angeles.
Netanyahu juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joe Biden atas bantuannya dalam mengamankan kesepakatan tersebut.
Dalam pernyataan itu, Netanyahu juga mengungkapkan ingin segera bertemu Trump di Washington DC.
Sementara itu Biden mengatakan, para pejabat unsur kunci pemerintahannya bekerja tanpa henti untuk mendapatkan kesepakatan gencatan senjata tersebut.
"Saya juga mencatat bahwa kesepakatan ini dikembangkan dan dinegosiasikan di bawah pemerintahan saya, namun sebagian besar ketentuannya akan dilaksanakan oleh pemerintahan berikutnya," katanya.
"Selama beberapa hari terakhir, kami berbicara sebagai satu tim," kata Biden, merujuk pada tim pemerintahan transisi Trump.