Israel Bom Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Gaza, Picu Kecaman Keras Gereja
JENEWA, iNews.id - Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengecam keras serangan Israel terhadap Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Kota Gaza, Minggu (13/4/2025). Kecaman juga datang dari kalangan gereja Anglikan.
Dia mengungkap, seorang anak yang dirawat di rumah sakit tersebut tewas dampak dari serangan. Militer Zionis menyerang RS Al Ahli pada Minggu dini hari.
"Rumah sakit Al Ahli di Gaza tidak beroperasi setelah perintah evakuasi dan serangan pagi ini. WHO telah menerima informasi terbaru dari direktur rumah sakit, seorang anak meninggal karena terganggunya perawatan," kata Tedros, di media sosial X.
Dia menambahkan RS terpaksa mengevakuasi 50 pasien ke fasilitas medis lain, namun 40 pasien yang dalam kondisi kritis tidak bisa dipindahkan.
Tedros mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas medis dan memulai kembali gencatan senjata.
RS Baptis Al Ahli diketahui sebagai rumah sakit besar terakhir yang menyediakan layanan kesehatan kritis di Gaza Utara. Serangan brutal terhadap fasilitas itu memicu kecaman luas internasional.
Israel mengklaim serangan itu ditujukan ke pusat komando dan kendali Hamas di rumah sakit tersebut, tanpa memberikan bukti. Hamas dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Militer Zionis kerap menjadikan alasan seperti itu untuk mengincar anak-anak dan perempuan Gaza yang berlindung di tempat yang dianggap paling aman.
Keuskupan Episkopal Yerusalem selaku pengelola Rumah Sakit Al Ahli, mengutuk serangan tersebut. Dia mengatakan serangan itu terjadi berteatan dengan Minggu Palma, awal Pekan Suci, waktu paling suci bagi umat Kristiani.
Serangan kembar tersebut menghancurkan laboratorium genetika dua lantai, merusak apotek serta gedung unit gawat darurat.
Komite Tinggi Presidensial untuk Urusan Gereja di Palestina yang berafiliasi dengan Gereja Anglikan, menyatakan serangan tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap kesucian agama dan prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional.
Kepala komite Ramzi Khoury menegaskan, serangan tersebut merupakan penghinaan terang-terangan terhadap umat Kristiani Palestina serta komunitas Kristen global.
Uskup Agung York Stephen Cottrell dari Inggris mengatakan, Rumah Sakit Al Ahli yang dikelola Anglikan di Gaza merupakan tempat perawatan bagi warga Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan. Dalam kondisi yang tak tertahankan, para dokter dan perawat yang heroik merawat warga sipil selama 18 bulan perang yang menghancurkan.
“Serangan terhadap satu-satunya rumah sakit Kristen di Gaza pada Minggu Palma sungguh sangat mengerikan. Saya turut berduka cita atas saudara-saudari Palestina di Keuskupan Yerusalem,” katanya.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan pengeboman tersebut memaksa evakuasi pasien dan staf.
“Kami menyerukan kepada lembaga internasional dan otoritas terkait untuk melindungi sektor kesehatan sesuai dengan hukum dan perjanjian internasional,” bunyi pernyataan.