3 Warga Sulut Jadi Korban Pembantaian KKB di Yahukimo, Ini Identitasnya

3 Warga Sulut Jadi Korban Pembantaian KKB di Yahukimo, Ini Identitasnya

Nasional | inews | Senin, 14 April 2025 - 04:18
share

MIMIKA, iNews.id - Sebanyak 13 pendulang emas menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Tiga orang di antaranya merupakan warga asal Sulawesi Utara (Sulut).

Informasi diperoleh iNews, dari 13 korban tewas sudah 12 orang yang teridentifikasi. Mereka dibunuh secara keji oleh KKB yang menamakan diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

Identitas tiga warga Sulut korban pembunuhan KKB yakni Wawan Tangahu dan Suardi Laode alias Kaswadi, keduanya asal Dusun III, Kabupaten Bolmong Selatan, Sulut. Mayat mereka ditemukan di area 22 pendulangan emas Yahukimo.

Terakhir Stenli Humena, warga Kampung Kalama Darat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut. Mayat korban ditemukan di wilayah Muara Kum.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani mengatakan, sebelumnya sudah mengevakuasi 11 pendulang emas yang emas dibunuh KKB di Yahukimo. Saat pencarian kembali ditemukan dua korban sehingga total menjadi 13 orang pada Minggu (13/4/2025).,

"Saat ini sudah 12 jenazah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi," ujar Brigjen Faizal, Minggu (13/4/2025).

Rencananya, satu jenazah yang baru ditemukan akan dievakuasi Senin (14/4/2025). Sebab evakuasi hari ini terkendala cuaca.

Brigjen Faizal mengungkapkan, belasan korban pembunuhan oleh KKB ditemukan di beberapa lokasi berbeda. Dua korban di antaranya ditemukan di Tanjung Pamali.

"Kemudian lima jenazah berada di dua titik di Kampung Bingki, tiga jenazah ditemukan di Area 22 pendulangan emas Yahukimo," katanya.

"Satu jenazah di Muara Kum, satu jenazah di Kabupaten Pegunungan Bintang serta satu jenazah yang baru ditemukan di Area 33 pendulangan emas Yahukimo dan akan dievakuasi besok hari karena kendala cuaca," ucapnya.

Brigjen Faizal menegaskan, komitmen aparat dalam hal ini Satgas Damai Cartenz dalam menuntaskan proses evakuasi sekaligus terus mengejar pelaku pembunuhan. 

"Kami tidak akan berhenti bekerja semaksimal mungkin. Para pelaku akan terus kami kejar dan ditindak tegas sesuai hukum. Aksi keji terhadap warga sipil ini tidak bisa ditoleransi," ujarnya.

Topik Menarik