Bitcoin Anjlok pada Kuartal I-2025, XRP Bersiap untuk Rebound

Bitcoin Anjlok pada Kuartal I-2025, XRP Bersiap untuk Rebound

Nasional | inews | Senin, 14 April 2025 - 14:56
share

SEMARANG, iNews.id - Bitcoin (BTC), mata uang digital terbesar di dunia, mengalami penurunan sebesar 11,7 persen pada kuartal pertama 2025, yang merupakan hasil kuartalan paling buruk dalam sepuluh tahun terakhir. Sehingga membuat investor dan trader harus berhati-hati.

Namun, harga XRP mencoba untuk rebound, meski hal tersebut masih mendapatkan analisa pesimis dari beberapa ahli, walaupun banyak analisa dimana XRP akan bangkit. Berikut analisa pergerakan harga Bitcoin dan Ripple yang bisa kamu jadikan pertimbangan.

Menurut laporan dari NYDIG Research, hasil ini menempatkan kuartal pertama 2025 pada urutan ke-12 dari 15 kuartal pertama sebelumnya, serta menjadi yang terendah sejak 2015.

Meski ada akumulasi signifikan oleh sejumlah perusahaan besar, harga BTC tetap merosot. Berdasarkan data dari CryptoQuant, berbagai entitas publik membeli total 91.781 BTC selama periode Januari hingga Maret 2025.

Di antara para pembeli, Strategy yang sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy, melakukan pembelian terbanyak, yakni 81.785 BTC dengan nilai sekitar US$8 miliar. Dengan pembelian ini, Strategy kini memiliki total 528.185 BTC, yang bernilai sekitar 45,64 miliar Dolar AS.

Selain itu, penerbit stablecoin Tether dilaporkan telah membeli 8.888 BTC, mengakibatkan total kepemilikannya meningkat menjadi 92.646 BTC, yang setara dengan sekitar 7,96 miliar Dolar AS. Di samping kedua perusahaan tersebut, beberapa entitas meningkatkan eksposur mereka terhadap Bitcoin. 

Ini termasuk firma modal ventura Metaplanet, penyedia teknologi kesehatan Semler Scientific, serta The Blockchain Group, yang mengembangkan solusi teknologi blockchain untuk berbagai industri. Metaplanet menambah 2.285 BTC ke portofolionya, Semler mengakuisisi 1.108 BTC, dan The Blockchain Group mengumpulkan 605 BTC.

Beberapa perusahaan berniat untuk membeli Bitcoin di kuartal berikutnya. Marathon Digital, yang merupakan perusahaan penambangan Bitcoin terbesar di AS, mengumumkan rencana untuk menjual saham senilai 2 miliar Dolar AS, yang sebagian besar akan digunakan untuk membeli BTC. Di sisi lain, retailer video game GameStop mengajukan penawaran obligasi konversi senilai 1,5 miliar Dolar untuk mengadopsi strategi cadangan kas berbasis Bitcoin.

Tekanan Pasar Masih Tinggi di Tengah Penjualan dan Ketidakpastian Global

Walaupun terdapat tren akumulasi dari perusahaan besar, penurunan harga ini menimbulkan perdebatan di kalangan investor tentang posisi siklus pasar saat ini. 
Beberapa analis berpendapat bahwa tekanan jual disebabkan oleh ketidakpastian dalam kebijakan ekonomi, terutama mengenai tarif perdagangan yang ditetapkan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Tindakan tersebut telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan resesi global dan menyebabkan aksi jual besar-besaran pada berbagai aset berisiko, termasuk cryptocurrency. Aksi mengambil keuntungan setelah lonjakan juga berkontribusi pada tekanan pasar. 

Menurut CryptoQuant, tekanan jual semakin diperparah oleh tindakan distribusi dari investor jangka panjang. Kelompok ini dilaporkan telah mengurangi kepemilikannya sebesar 178.000 BTC selama kuartal pertama, yang menambah tekanan di tengah meningkatnya pembelian dari institusi.

Lebih lanjut, aliran keluar dari produk Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Bitcoin juga berdampak negatif. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, investor menarik dana minimal 4,8 miliar dari produk ETF spot Bitcoin.

XRP Menunjukkan Rebound Setelah Mencapai Status Oversold

XRP telah merosot lebih dari lima persen dalam waktu 24 jam terakhir, tetapi kini berusaha untuk bangkit, berupaya menembus angka dua dolar AS. Setelah menyentuh titik RSI yang sangat oversold, XRP menunjukkan tanda-tanda pemulihan awal.

Walaupun terdapat pola bearish di Ichimoku Cloud, adanya rebound jangka pendek masih mungkin jika kekuatan momentum meningkat. Namun, terdapat area resistance yang kuat di atas, dan keberhasilan XRP untuk pemulihan tergantung pada breakout teknis dan sentimen pasar secara keseluruhan.

RSI XRP Meningkat Setelah Menyentuh Level Oversold

Indeks Kekuatan Relatif (RSI) XRP kini berada pada angka 44,24, pulih setelah sempat turun ke 17,80 lebih awal hari ini angka terendah yang dicapai dalam beberapa minggu, dengan harga berbalik setelah berita bahwa Trump sedang mempertimbangkan untuk menerapkan jeda tarif selama 90 hari untuk semua negara kecuali Tiongkok.

RSI adalah alat ukur momentum yang memiliki rentang dari nol hingga seratus, umumnya digunakan untuk mengetahui apakah aset tersebut overbought (di atas 70) atau oversold (di bawah 30). Metrik RSI yang berada di 44,24 menempatkan XRP di zona netral.

Menunjukkan bahwa tekanan jual mungkin mulai berkurang, meskipun momentum tetap lemah. Yang penting, XRP belum memasuki area overbought selama hampir tiga minggu, menunjukkan tidak adanya momentum bullish yang bertahan lama.

Apabila RSI terus meningkat dan berhasil menembus angka 50, ini dapat menandakan adanya peningkatan kekuatan dan kemungkinan pemulihan harga. Namun, jika pergerakannya terhenti atau berbalik turun, XRP kemungkinan akan terus kesulitan dalam menemukan arah dalam waktu dekat.

Grafik Ichimoku Cloud XRP Mengindikasikan Pola Bearish

Grafik Ichimoku Cloud XRP menunjukkan adanya struktur bearish. Harga kini diperdagangkan jauh di bawah Kumo (cloud), memperlihatkan momentum menurun yang signifikan. Memperlihatkan penurunan dan saat ini berada di atas harga, berfungsi sebagai level resistance yang dinamis.

Cloud yang ada di depan berwarna merah dan lebar, menandakan adanya tekanan bearish yang berkelanjutan dan sedikit tanda akan adanya pembalikan tren dalam waktu dekat. 

Untuk adanya perubahan tren yang signifikan, XRP perlu menembus baik Tenkan-sen maupun Kijun-sen lalu akhirnya masuk ke dalam atau melewati cloud sebuah kemungkinan yang masih tampak jauh pada saat ini mengingat kondisi yang ada.

Apakah XRP Dapat Menembus di Atas 2,20 Dolar AS dalam Waktu Dekat?

Harga XRP terbaru ini jatuh di bawah angka 1,80 Dolar AS untuk pertama kali sejak November 2024, mencerminkan tekanan pasar yang berat dan penjualan yang signifikan. Namun, aset ini kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan dalam beberapa jam terakhir, berusaha untuk mendapatkan kembali momentum.

Jika rebound ini mendapatkan kekuatan, XRP dapat menjangkau resistance di angka 2,02 Dolar AS, dan kalau berhasil breakout, ini dapat membuka jalan menuju level yang lebih tinggi sekitar 2,23 Dolar AS.

Sebaliknya, jika XRP tidak mampu mempertahankan pemulihan saat ini, harga mungkin akan jatuh kembali di bawah 1,80 Dolar AS dan menguji ulang support di sekitar 1,61 Dolar AS. Penurunan dari level tersebut akan menambah tekanan bearish, berpotensi menarik harga turun menuju zona 1,50 Dolar AS.

Pergerakan Harga XRP

Dilansir dari Pintu Market, harga XRP hari ini adalah Rp33.509, dengan volume transaksi XRP mencapai 11.937.652.783 Dolar AS dalam 24 jam terakhir, menunjukkan peningkatan sebesar 12,11 persen dibanding hari sebelumnya. Sementara itu, harga tertinggi sepanjang waktu yang pernah dicapai XRP adalah 3,40 Dolar AS dan harga terendah sepanjang waktu 0,002686 Dolar AS.

Untuk kapitalisasi pasar dari XRP (XRP) saat ini adalah 110.562.719.554 Dolar AS. Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan harga token dengan jumlah total token XRP yang beredar (58 Miliar token yang tersedia di pasar saat ini). Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

Topik Menarik