United Tractors Bagikan Dividen Rp7,81 Triliun, Setara Rp2.151 per Saham

United Tractors Bagikan Dividen Rp7,81 Triliun, Setara Rp2.151 per Saham

Ekonomi | inews | Jum'at, 25 April 2025 - 15:18
share

JAKARTA, iNews.id - PT United Tractors Tbk (UNTR) akan membagikan dividen sebesar Rp7,81 triliun atau setara Rp2.151 per saham. Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Jumat (25/4/2025).

Rinciannya, perusahaan telah menyetorkan Rp2,43 triliun atau Rp667 per saham sebagai dividen interim yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2024 lalu. Dengan begitu, sisa yang akan dibayarkan sebesar Rp5,4 triliun atau Rp1.484 per saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 8 Mei pukul 16.00 WIB.

“Akan dibayarkan kepada pemegang saham perseroan pada tanggal 28 Mei 2025,” ujar Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis dalam konferensi pers di Menara Astra, Jumat (25/4/2025).

Selain itu, RUPST UNTR juga menyetujui pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris perseroan yakni, Ari Sutrisno sebagai Direktur, Hendra Hutahean sebagai Direktur, Gita Tiffani Boer sebagai Komisaris dan Ignasius Jonan sebagai Komisaris Independen.

Terkait kinerja tahun 2024, UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp134,4 triliun atau naik sebesar 5 persen dari Rp128,6 triliun pada periode yang sama di tahun 2023. Secara rinci, sebesar Rp58 triliun berasal dari segmen kontraktor penambangan, tumbuh 8 persen lebih tinggi dari tahun 2023

Lalu, sebesar Rp37,3 triliun berasal dari segmen mesin konstruksi, 2 persen lebih tinggi dari tahun 2023, sebesar Rp26 triliun dari segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi, atau 15 persen lebih rendah dari tahun 2023, serta sebesar Rp9,9 triliun berasal dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya, atau 90 persen lebih tinggi dari tahun 2023.

Sementara itu, laba bersih perseroan turun 5 persen dari Rp20,6 triliun menjadi Rp19,5 triliun, terutama disebabkan oleh laba kotor yang lebih rendah dari bisnis pertambangan batu bara termal dan metalurgi serta peningkatan beban bunga.

Topik Menarik