Profil Bill O'Reilly, Pengamat Politik AS yang Sebut Negara Asia Tenggara Tak Punya Uang
JAKARTA, iNews.id - Profil Bill O'Reilly kembali ramai diperbincangkan publik setelah pernyataannya yang kontroversial terkait negara-negara Asia Tenggara. Komentator politik konservatif asal Amerika Serikat (AS) itu menyebut bahwa negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Kamboja “tidak punya uang” untuk membeli produk dari China.
Pernyataan Kontroversial Bill O'Reilly
Dalam video yang diunggah ke kanal YouTube miliknya, Bill O'Reilly menanggapi kunjungan Presiden China, Xi Jinping, ke Asia Tenggara. Ia mengatakan kunjungan tersebut sia-sia karena negara-negara yang dikunjungi tidak memiliki daya beli terhadap produk China.
"Presiden Xi, saya ingin menyampaikan, warga di sana tidak punya uang. Mereka tidak bisa membantu Anda. Mereka tidak akan membeli barang-barang Anda," ujar O'Reilly, dalam videonya.
Tak berhenti di situ, O'Reilly juga menuduh kunjungan Xi itu bertujuan untuk memanfaatkan negara-negara tersebut sebagai jalur penyelundupan produk China ke Amerika Serikat agar bisa menghindari tarif masuk sebesar 145 persen.
Profil Bill O'Reilly: Latar Belakang dan Pendidikan
Bill O’Reilly lahir pada 10 September 1949 di New York City. Ia dikenal luas sebagai pengamat politik konservatif yang sering dibandingkan dengan tokoh-tokoh seperti Donald Trump.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang sejarah di Marist College pada tahun 1971. Setelah sempat mengajar di sekolah menengah, O'Reilly melanjutkan studi jurnalisme siaran di Boston University dan meraih gelar master pada 1976.
O'Reilly juga memperoleh gelar master dalam bidang administrasi publik dari Harvard University pada 1995.
Karier di Dunia Jurnalistik dan Televisi
Perjalanan karier Bill O'Reilly dimulai dari berbagai stasiun televisi lokal di Dallas, Denver, dan kota lainnya. Ia kemudian bekerja untuk WCBS di New York dan menjadi koresponden CBS News sebelum akhirnya bergabung dengan ABC News pada 1986.
Namanya semakin melejit setelah bergabung dengan Fox News Channel (FNC) pada 1996. Di sana, ia membawakan program The O’Reilly Factor, yang menjadi salah satu acara dengan rating tertinggi selama bertahun-tahun.
Gaya penyampaiannya yang blak-blakan dan seringkali agresif menjadikan O'Reilly sebagai tokoh yang mencolok dalam dunia media konservatif.
Skandal dan Pengunduran Diri
Meskipun sukses secara profesional, Bill O'Reilly tidak lepas dari kontroversi pribadi. Pada April 2017, The New York Times melaporkan bahwa O’Reilly telah membayar lebih dari 10 juta dolar AS untuk menyelesaikan sejumlah kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Kasus ini muncul di tengah gelombang skandal serupa yang melanda Fox News, termasuk pengunduran diri Presiden FNC, Roger Ailes. Tak lama setelah laporan tersebut dipublikasikan, O’Reilly mengundurkan diri dari jabatannya di Fox News.
Karier sebagai Penulis Buku
Selain menjadi pembawa acara dan komentator, Bill O'Reilly juga aktif sebagai penulis. Ia telah menerbitkan banyak buku laris, baik fiksi maupun nonfiksi.
Beberapa karya terkenalnya antara lain:
- Those Who Trespass: A Novel of Murder and Television (1998)
- The O’Reilly Factor (2000)
- Who’s Looking Out for You? (2003)
- Culture Warrior (2006)
- Pinheads and Patriots (2010)
- Old School: Life in the Sane Lane (2017)
- Buku-bukunya kerap membahas isu-isu politik Amerika dari sudut pandang konservatif, dan banyak yang masuk daftar buku terlaris.
Profil Bill O'Reilly mencerminkan figur media yang penuh warna: tajam, kontroversial, dan berpengaruh. Pernyataannya tentang Asia Tenggara baru-baru ini kembali menegaskan gaya khasnya, blak-blakan dan provokatif.
Terlepas dari berbagai kontroversi, O'Reilly tetap menjadi salah satu komentator politik paling dikenal dalam sejarah media Amerika.










