Susah Payah Diselamatkan, Pendaki Ini Balik Lagi ke Gunung Fuji gegara Ponselnya Ketinggalan
SHIZUOKA, iNews.id - Seorang pendaki diselamatkan pihak berwenang di Jepang dari lereng Gunung Fuji hingga dua kali dalam waktu seminggu. Pria berusia 27 tahun itu diselamatkan kedua kalinya setelah nekat kembali lagi ke gunung hanya untuk mengambil ponselnya yang tertinggal.
Polisi Prefektur Shizuoka mengatakan, mahasiswa China yang saat ini tinggal di Jepang itu, mencapai puncak yang berada di ketinggian 3.776 meter atau 12.388 kaki. Dia mengalami penyakit ketinggian dan jatuh sakit sehingga diselamatkan pada hari Selasa lalu.
Meski baru diselamatkan, dia malah kembali mendaki gunung untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal, termasuk telepon seluler. Petugas pun harus kembali menyelamatkan pendaki itu pada hari Sabtu lalu dari ketinggian lebih dari 3.000 meter karena sakit lagi.
"Ia harus diselamatkan lagi pada hari Sabtu setelah kembali ke gunung untuk mengambil barang-barangnya. Hidupnya tidak dalam bahaya," kata polisi, dilansir dari CNN, Senin (28/4/2025).
Pendaki itu melakukan pendakian ganda di gunung paling terkenal di Jepang, di luar musim pendakian resmi yang berlangsung dari 10 Juli hingga 10 September. Menurut situs web resmi Gunung Fuji, semua jalur menuju puncak ditutup dan sebagian besar rambu pendakian telah dicabut. Semua gubuk, toilet, dan pos pertolongan pertama juga ditutup selama jalur pendakian ditutup.
Pejabat di prefektur Shizuoka dan Yamanashi yang berbagi Gunung Fuji, memberlakukan aturan baru menjelang musim pendakian 2025 karena banyaknya pendaki dan masalah lainnya.
Dalam pengumuman pada bulan Maret, pejabat setempat menyampaikan, para pendaki harus membayar 4.000 yen untuk mendapat izin pendakian. Pendaki juga harus memesan tempat secara daring, karena gunung tersebut dibatasi hanya untuk 4.000 pengunjung per hari.
Angka itu dua kali lipat dari harga yang ditetapkan tahun 2024, tahun pertama turis dikenakan biaya izin pendakian di Gunung Fuji. Sebelumnya, sempat ada usulan agar pendaki cukup membayar sumbangan opsional sebesar 1.000 yen per orang.
"Kami sangat mempromosikan langkah-langkah keselamatan yang komprehensif untuk pendakian Gunung Fuji. Kami akan memastikan bahwa Gunung Fuji, harta dunia, diwariskan kepada generasi mendatang," kata Koutaro Nagasaki, gubernur prefektur Yamanashi, tahun lalu.
Jumlah pendaki yang meningkat di Gunung Fuji bukanlah satu-satunya masalah. Beberapa pendaki memerlukan perawatan medis karena mengenakan perlengkapan yang tidak sesuai untuk mendaki gunung, seperti sandal dan sandal jepit. Ada pula yang tidak membawa perlengkapan yang tepat atau air yang cukup.
Menanggapi hal itu, pihak Prefektur Shizuoka yang merupakan titik awal pendakian untuk tiga dari empat jalur Gunung Fuji telah menambahkan aturan. Calon pendaki harus mengikuti kelas singkat tentang keselamatan pendakian dan peraturan setempat. Calon pendaki juga mesti lulus tes singkat untuk memastikan mereka memahami informasi tersebut.
Selain itu, pembatasan lain akan diberlakukan untuk pengaturan waktu di gunung. Gunung akan ditutup mulai pukul 2 siang hingga 3 pagi setiap hari bagi siapa saja yang tidak bermalam di pondok. Pondok pendakian ini terletak di sepanjang jalur Fuji dan bisa disewa pendaki yang memilih bermalam daripada menuntaskan pendakian dalam satu hari.










