27 Tahun Sewa Becak, Suhadi Terharu Dapat Becak Listrik dari Presiden Prabowo
BREBES, iNews.id – Suhadi akhirnya punya becak sendiri setelah menerima becak listrik bantuan Presiden Prabowo Subianto melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN). Wajah penarik becak berusia 63 tahun itu tampak berseri saat menerima kendaraan baru yang diharapkannya dapat memperbaiki ekonomi keluarga.
Sejak 1998 atau 27 tahun lalu, Suhadi menggantungkan hidup dari becak sewaan milik kerabatnya. Setiap bulan, dia harus menyisihkan Rp70.000 dari penghasilan yang hanya Rp40.000 hingga Rp50.000 per hari. Kondisi itu membuat kesehariannya penuh keterbatasan, bahkan kerap dibantu anaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Alhamdulillah, senang sekali mendapat bantuan becak listrik ini. Saya dari 1998 narik becak dan baru sekarang punya becak sendiri. Terima kasih Pak Prabowo,” kata Suhadi saat pembagian becak listrik di Pendopo Bupati Brebes, belum lama ini.
Baginya, becak ini bukan sekadar kendaraan baru, tetapi peluang untuk bernapas lebih lega di usia senja. Sebelumnya, bekerja 6 hingga 8 jam mengayuh becak membuat tubuhnya cepat lelah. Di usianya yang tak lagi muda, beban fisik menjadi tantangan tersendiri. Setelah mencoba becak listrik berkeliling Alun-Alun Brebes, dia merasakan perbedaan besar.
“Saya kaget, ternyata enteng sekali. Tinggal tarik gas, langsung jalan. Tidak capek seperti biasanya. Mudah-mudahan pendapatan juga naik, soalnya becaknya lebih cepat dan lebih bagus,” ujarnya.
Becak listrik yang diterima Suhadi merupakan bagian dari 100 unit bantuan pribadi Presiden Prabowo Subianto yang disalurkan Yayasan GSN untuk para pengayuh becak lanjut usia. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Wakil Ketua Umum YSGN Nanik S Deyang, didampingi Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma dan Wakil Bupati Wurja.
Bantuan ini menggunakan becak listrik hasil kolaborasi PT LEN dan PT Pindad dengan nilai Rp22 juta per unit. Kendaraan tersebut didesain khusus agar ramah digunakan lansia dan mendukung mereka tetap produktif di tengah ketatnya persaingan transportasi. Nanik mengatakan Brebes diprioritaskan karena banyak penarik becak berusia di atas 60 tahun.
“Sampai November 2025, kami sudah menyalurkan lebih dari 2.300 unit. Target kami 5.000 unit dapat disalurkan sampai akhir tahun,” ujarnya.
Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma sempat menjajal langsung becak listrik tersebut. Ia menyebut kendaraan itu lebih nyaman dan stabil dibanding becak kayuh. Pemkab berkomitmen mendukung para pengayuh becak agar bantuan yang diberikan benar-benar berdampak pada kesejahteraan mereka.
“Kami berpesan agar becak ini dirawat, digunakan betul untuk mencari nafkah, dan tidak dijual. Semoga bisa ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Brebes,” kata Paramitha.
Dengan adanya bantuan ini, Suhadi yang akhirnya punya becak sendiri dari bantuan Presiden Prabowo kini memiliki harapan baru. Dia berharap pendapatannya meningkat dan hidupnya menjadi lebih ringan bersama becak listrik yang tidak lagi menguras tenaga.
Senada disampaikan Kami’un (65) penarik becak lansia dari Desa Sidakaya, Cilacap Selatan, Cilacap, Jawa Tengah. Dia tak perlu lagi menyewa becak harian setelah mendapatkan bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Subianto.
Sejak 1999, Kami’un bekerja menggunakan becak sewaan dan harus menyisihkan Rp5.000 per hari sebagai setoran. Kini, untuk pertama kalinya dia memiliki becak sendiri.
“Senang sekali karena sekarang punya becak sendiri. Lebih ringan juga karena pakai listrik,” ujarnya saat pembagian becak listrik dari Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Pendopo Wijaya Kusuma Sakti, Cilacap, belum lama ini.
Kami’un menyampaikan terima kasih kepada Prabowo atas bantuan tersebut yang diberikannya tanpa syarat.
“Semoga beliau sehat selalu dan berhasil memimpin Indonesia,” katanya.
Rekan Kami’un sesama penarik becak lansia, Sarno (60), mengungkapkan hal serupa. Warga Desa Tegalrejo, Cilacap Selatan, itu telah menarik becak sejak era 1980-an. Ia merasakan bagaimana profesi tersebut perlahan tersisih oleh hadirnya transportasi daring berbasis motor dan mobil.
Sarno bercerita bahwa selama ini dia hanya mampu bekerja empat hingga enam jam per hari, terutama melayani pelanggan tetap seperti pedagang pasar dan anak sekolah. Dengan becak listrik, ia berharap dapat bekerja lebih lama tanpa menguras tenaga.
“Semoga bisa menambah penghasilan. Tenaga yang dipakai sedikit, jadi bisa bekerja lebih lama,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa tarif tetap akan dipasang secara wajar agar penumpang merasa nyaman.
Sebanyak 100 unit becak listrik diserahkan kepada para penarik becak di Kabupaten Cilacap. Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Nanik S Deyang, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan inisiatif pribadi Presiden Prabowo Subianto dan diprioritaskan bagi penarik becak berusia lanjut.
Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman turut menyambut baik bantuan tersebut. Dia berharap becak listrik dapat membantu meningkatkan pendapatan para penarik becak sekaligus menjadi salah satu langkah untuk mengentaskan kemiskinan di daerah.
Pemkab Cilacap juga berkomitmen menyediakan sarana pendukung, termasuk akses pengisian daya, serta membuka peluang kerja sama dengan perusahaan melalui skema CSR.










