Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
NEW YORK, iNews.id - Venezuela bereaksi keras terhadap langkah terbaru Amerika Serikat (AS) yang dinilai terang-terangan ingin merebut sumber daya alamnya. Pemerintah Karakas bahkan menyebut klaim Washington atas minyak Venezuela sebagai delusi atau mimpi kosong.
Sebagai respons, Venezuela secara resmi meminta Dewan Keamanan Perserikatan PBB menggelar pertemuan darurat untuk membahas apa yang mereka sebut sebagai “agresi Amerika Serikat yang sedang berlangsung”.
Seorang diplomat PBB mengatakan kepada Reuters, pertemuan tersebut kemungkinan digelar pada Selasa pekan depan.
Ketegangan memuncak setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan pemerintah Venezuela sebagai organisasi teroris asing. Trump juga mendesak negara Amerika Latin itu untuk mengembalikan minyak serta sumber daya lainnya yang disebutnya telah dicuri dari AS.
Tak berhenti di situ, Trump mengumumkan blokade total terhadap seluruh kapal tanker minyak yang bepergian menuju dan dari Venezuela, terutama kapal-kapal yang telah dijatuhi sanksi oleh Washington. Langkah ini langsung menuai kecaman keras dari Karakas.
Profil Rospita Vici Paulyn, Ketua Sidang KIP yang Cecar KPU Solo soal Pemusnahan Dokumen Jokowi
Duta Besar Venezuela untuk PBB, Samuel Moncada, menegaskan klaim AS atas minyak dan aset Venezuela adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Dia menyebut pernyataan tersebut sebagai bentuk delusi.
“Dalam sejarah Venezuela, belum pernah ada kepala negara atau pemerintahan asing yang mengemukakan gagasan gila bahwa wilayah nasional Venezuela, termasuk ladang minyak dan aset lainnya, adalah milik mereka,” kata Moncada, dalam surat kepada Presiden Dewan Keamanan PBB, dikutip dari RIA Novosti, Kamis (18/12/2025).
Menurut Moncada, sikap AS semakin menunjukkan ancaman terbuka. Dia menyebut Washington bahkan mengisyaratkan penggunaan kekuatan militer jika Venezuela menolak menyerahkan minyak dan asetnya.
“Hal gila lainnya adalah jika Venezuela tidak mau menyerah pada keinginan tersebut, negara kami akan diserang oleh militer,” ujarnya.
Moncada juga menuding AS mengalami kecanduan terhadap minyak Venezuela yang tak mengenal batas. Dia menilai obsesi tersebut menjadi pemicu utama tekanan politik, ekonomi, dan militer terhadap negaranya.
“Atas dasar itu, kami meminta agar pertemuan mendesak Dewan Keamanan diadakan untuk membahas agresi AS yang sedang berlangsung terhadap Republik Bolivarian Venezuela dan agar, sesuai Pasal 39 Piagam PBB, langkah-langkah yang diperlukan diambil guna memulihkan legalitas internasional,” tulis Moncada, dalam suratnya.










