Pembangunan Hunian Sementara untuk Korban Bencana di Aceh Ditargetkan Rampung Sebelum Ramadan

Pembangunan Hunian Sementara untuk Korban Bencana di Aceh Ditargetkan Rampung Sebelum Ramadan

Berita Utama | inews | Rabu, 24 Desember 2025 - 00:02
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menargetkan pembangunan hunian sementara (huntara) untuk korban bencana banjir dan longsor di Aceh ditargetkan rampung pada awal Februari 2026 atau sebelum bulan Ramadan. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menuturkan, pihaknya bersama Kementerian Sosial, dan TNI-Polri akan membangun pengungsian terpadu di sejumlah titik sembari menunggu huntara rampung.

“Pembangunan hunian sementara terus dilakukan. Pengungsian terpadu akan dibangun di beberapa wilayah seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. Dilengkapi layanan kesehatan, layanan psikososial, serta dapur umum. Hunian sementara ditargetkan selesai sebelum pertengahan Februari atau sebelum awal Ramadan,” ucap Abdul dalam konferensi pers BNPB di Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Abdul menambahkan, BNPB menyatakan pembangunan huntara dan hunian tetap di Aceh dilakukan di lima kabupaten/kota, yaitu di Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie Jaya, Gayo Lues, dan Pidie.

Adapun, untuk wilayah terdampak bencana pun terus dibersihkan dengan mengerahkan personel dan alat secara maksimal. Bahkan beberapa titik, personel TNI dan Polri bekerja hingga 18-20 jam per hari untuk mempercepat pemulihan serta menghidupkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat.

Dia juga memastikan warga terdampak bencana terus mendapatkan dukungan baik berupa bantuan makanan maupun kebutuhan lainnya. Hingga saat ini tercatat masih ada 473.288 jiwa yang mengungsi di Aceh.

“Kebutuhan makanan dan nonpangan terus kami dukung, sehingga saudara-saudara kita yang masih berada di titik-titik pengungsian maupun yang telah kembali ke rumah atau sementara tinggal di rumah kerabat, tetap mendapatkan dukungan kebutuhan pangan dan sandang,” kata dia.

Abdul menyebut, setiap hari sebanyak 100 ton bantuan logistik dikirim dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. BNPB mencatat sampai 22 Desember 2025, jumlah bantuan yang tersalurkan untuk warga terdampak bencana mencapai 1.266 ton.

“Sekitar 100 ton masih menjadi buffer stock. Antusiasme dan partisipasi masyarakat sangat tinggi. Dan kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat atas dukungan donasi yang diberikan,” tuturnya.

Topik Menarik