PBNU Dorong Santri Tidak Pernah Jeda Berbakti untuk Negeri

PBNU Dorong Santri Tidak Pernah Jeda Berbakti untuk Negeri

Infografis | sindonews | Rabu, 23 Oktober 2024 - 19:07
share

Dalam rangka hari Santri Nasional 2024, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan Istigosah Kubro pada hari Senin (21/10/2024), pukul 19 di Plaza PBNU, Jakarta Pusat dengan tema 'Hari Santri 2024: Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan'.

Istigosah Kubro di hadiri oleh Rois Aam PBNU dan jajaran Suriah, Ketua PBNU dan jajaran Tanfidiyah, termasuk Sekjen PBNU (Menteri Sosial Kabinet Merah Putih), serta 500 warga Nahdiyin dari berbagai Lembaga dan Badan Otonom Pengurus Besar PBNU.

Malam yang sangat penting untuk kita semua tentang nilai-nilai perjuangan. Untuk sebagaimana tema malam ini yaitu Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan., dalam sambutan Rois Aam, K.H. Miftachul Akhyar.

Rois Aam menyampaikan maksud Hari Santri untuk memperkuat mental para Santri dengan mengingatkan perjuangan ulama-ulama yang berkorban dengan nyawa untuk memiliki sebuah negara.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PBNU Yahya Staquf (Gus Yahya) menyampaikan, Pada Hari Santri kita gunakan momentum ini untuk menantang diri kita masing-masing, santri-santri zaman now, sudah seberapa kita ikut menyumbangkan perjuangan kita bagi cita-cita mulia dari para pendahulu kita, kata Gus Yahya.

Gus Yahya juga mengajak santri terus berkontribusi untuk Indonesia. Kita dituntut untuk memantaskan diri sebagai pewaris perjuangan para penahulu itu untuk berupaya keras untuk menyumbangkan perjuangan sekuat-kuatnya untuk kita sumbangkan kepada bangsa kita, ujarnya.

Dalam laporannya, KH. Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Sekjen PBNU dan juga Menteri Sosial RI menyampaikan bahwa Istighosah kubro merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kegiatan perayaan Hari Santri.

Perayaan ini diselenggarakan secara desentralisasi oleh Pengurus Wilayah dan Cabang NU Se-Indonesia, Dimana bukan pada gebyar acaranya, namun pada substansinya untuk terus mendapatkan ruh perjuangan para santri sebagai dalam resolusi jihad 22 Oktober 1945 oleh KH Hasyim Asy'ar.

Mudah-mudahan semua rencana yang sudah kita siapkan lancar, di ridhoi oleh Allah SWT dan yang paling penting adalah menginspirasi para santri untuk terus berbuat untuk kepentingan Bangsa dan Negara kita melalui sungguh-sungguh, serius belajar di lingkungan masing-masing, kata Gus Ipul.

Topik Menarik