2 Warga Deliserdang Tewas Diserang Massa Bersenjata, 3 Pelaku Ditangkap Polisi

2 Warga Deliserdang Tewas Diserang Massa Bersenjata, 3 Pelaku Ditangkap Polisi

Infografis | sindonews | Kamis, 24 Oktober 2024 - 09:57
share

Polisi menangkap tiga orang tersangka pelaku penyerangan terhadap warga penggarap di areal lahan garapan Jalan Selambo Raya, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut).

Penyerangan yang mengakibatkan dua warga tewas terjadi pada Selasa, 22 Oktober 2024 lalu.

"Iya benar. Sudah ada tiga pelaku yang diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka," kata Kapolrestabe Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya, Kamis (24/10/2024).

Gidion mengungkapkan, ketiga tersangka pelaku yang ditangkap merupakan orang suruhan. Mereka mendapatkan upah senilai Rp3 juta atas keterlibatan mereka pada penyerangan itu.

"Ketiganya ada yang berusia dewasa dan anak di bawah umur. Mereka berperan ada yang membawa sepeda motor, melempar batu serta membawa senjata tajam membacok korban," ungkapnya.

Saat ini, kata Gidion, Polisi masih mengejar otak pelaku penyerangan itu.

"Aktor intelektual penyerangan tersebut memanfaatkan anak-anak dalam aksi tersebut. Ini harus kita berikan tindakan tegas," pungkas Gidion.

Saat ini, jelas Gidion, kondisi di lokasi penyerangan sudah kembali kondusif. Meski begitu Polisi masih bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi kembali gangguan keamanan di lokasi tersebut.

"Saya tegaskan bahwa peristiwa ini terjadi karena masalah lahan. Kedepan persoalan krusial mengenai konflik lahan atau agraria ini dapat diselesaikan secara yuridis legal formil. Kalaupun persoalan ini belum bisa terselesaikan maka diingatkan kepada semua tidak melakukan kekerasan karena akan menimbulkan masalah baru," ungkapnya.

"Apabila masuk ranah pidana kita tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas. Karena sesuai perintah Kapolda Sumut keselamatan masyarakat yang paling utama," tegas Gidion.

Diberitakan sebelumnya ratusan orang melakukan penyerangan kepada warga penggarap yang bertahan di areal lahan garapan Selambo, Amplas.

Ratusan orang yang mempersenjatai diri dengan kayu, besi, batu, hingga senjata tajam dan senjata api itu, diduga merupakan anggota geng motor dan preman yang dibayar mafia tanah untuk merebut tanah yang kini diduduki warga penggarap.

Dalam aksi penyerangan itu, dua orang warga tewas. Sementara sejumlah lainnya luka-luka dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Topik Menarik