Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Pandaan Malang
Polisi akan memanggil pemilik kendaraan truk penyebab kecelakaan maut di Jalan Tol Malang yang menewaskan 4 orang, dan puluhan siswa terluka. Pasalnya darı keterangan sopir Sigit Winarno (65) yang telah ditetapkan tersangka, pemilik kendaraan ada acuh mengenai kondisi kendaraannya.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengungkapkan, temuan tim teknis Mitshubishi yang dilibatkan dalam penyelidikan diketahui kendaraan truk tronton boks itu minim perawatan. Meski secara fisik, rem dan muatan tidak melanggar, tapi ada permasalahan di sistem radiator yang membuat overheating atau peningkatan panas berlebih di mesin.
"Hasil checklist kami darı mulai periode Juli sampai Desember 2024, ada dua bagian yang tidak dilakukan checklist berkala, yaitu pada temperatur air dan radiator," ucap Putu Kholis Aryana, saat konferensi pers di Pos Karanglo, Singosari Malang, Rabu (25/12/2024).
Pengecekan itu seharusnya dilakukan rutin. Tapi hal itu tidak dilakukan oleh pemilik kendaraan, bahkan pada 2 Oktober 2024 temperatur air dan radiator juga dicek tapi tidak ada perawatan dan penggantian.
"Karena sempat ada keluhan dari sopir truk, tapi lagi-lagi di bulan November temperatur air dan radiator tidak dilakukan pemeriksaan, hingga Desember tidak dilakukan pemeriksaan fakta," ungkap dia.
Selain itu, adanya temuan kebocoran pada silinder rem, karena ada minyak rem yang seharusnya perlu diganti. Hal ini terindikasi darı air tangki yang kosong, yang memengaruhi fungsi hand brake sehingga melemah. Ini yang membuat akhirnya rem tangan atau handrem di truk itu tidak berfungsi saat kendaraan
"Kondisi hand brake pada saat dilakukan pemeriksaan oleh teknisi Mitsubishi daya tariknya setelah 15 klik, sedangkan di kondisi yang baik itu seharusnya berkisar antara 10 klik. kemudian dilakukan," terangnya.
"Pemeriksaan kondisi truk tronton mengalami overhead karena diduga ada kebocoran di bagian cooling sistem kendaraan ini relate atau nyambung dengan kondisi temperatur air dan radiator, yang hampir tidak pernah dilakukan pengecekan rutin kurun waktu 6 - 7 bulan terakhir," tambahnya.
Menariknya keluhan - keluhan dari sopir itu sudah disampaikan ke pemilik kendaraan, dalam hal ini supervisor sebuah perusahaan pengiriman logistik yang memiliki truk itu. Tapi dari keluhan itu ternyata belum ada tindak lanjut, hingga akhirnya terjadi kecelakaan maut karena faktor overheat dan kurang berfungsinya rem tangan.
"Saudara Sigit sudah menyampaikan kepada pemilik kendaraan truk tentang kondisi yang ada di truk tersebut. Namun pengakuan yang bersangkutan tidak ada respon dari pihak pemilik truk," tuturnya.
Pihaknya akan memeriksa pemilik kendaraan dalam hal ini supervisor perusahaan penyedia layanan ekspedisi, untuk memastikan kendaraan yang digunakan mengangkut barang ini layak jalan atau tidak, karena berdasarkan pemeriksaan daftar pengecekan ada beberapa permasalahan pada truk.
"Nanti penetapan tersangka (baru) berdasarkan gelar perkara dan bukti-bukti yang ada, (bertambah tersangka) Memungkinkan, pemilik truk patuhi saja proses hukum yang ada. Pihak PT kooperatif, mudah-mudahan seterusnya kooperatif dalam proses penyelidikan, sedang kita panggil baru dapat namanya tadi setelah gelar perkara," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut terjadi di Jalan Pandaan arah Malang tepatnya di KM 77+200, tepatnya di Dusun Paras, Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, pada Senin, 23 Desember 2024 pukul 15.40 WIB . Dua kendaraan yakni truk bermuatan pakan ternak dengan Nopol S 9126 UU,dan bus pariwisata dengan Nopol S 7607 UW, yang dinaiki rombongan siswa SMP IT Darul Qur'an Mulia Putri, Kabupaten Bogor.
Keduanya melaju dari arah yang sama yakni dari Surabaya menuju Malang. Diduga truk yang tak kuat menanjak di jalanan naik dan menikung, kemudian hilang kendali dan menurun.
Di saat bersamaan bus pariwisata melaju darı belakang dengan kecepatan tinggi hingga tabrakan tak dapat dihindarkan. Empat korban meninggal dalam kejadian ini, keempatnya adalah sopir dan kernet bus pariwisata, serta dua penumpang bus di deretan depan.
Sementara ada setidaknya 48 orang terluka, termasuk satu sopir bus. Para korban terluka ini tersebar di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, RS Prima Husada Karanglo, RS Lawang Medika, RSUD Lawang, dan RS Prima Husada Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Ditlantas Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan mengerahkan tim darı Traffic Accident Analysis (TAA), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk melakukan ramp check kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan.