Kasus Pengeroyokan Mahasiswa, Kapolda Sulbar: Hukum Tetap Tegak Tanpa Pandang Bulu

Kasus Pengeroyokan Mahasiswa, Kapolda Sulbar: Hukum Tetap Tegak Tanpa Pandang Bulu

Infografis | sindonews | Sabtu, 4 Januari 2025 - 12:04
share

Setelah menggelar aksi di Polresta Mamuju, para mahasiswa melanjutkan protes ke Markas Polda Sulawesi Barat (Sulbar). Mereka menuntut keadilan atas dugaan perlakuan tidak terpuji oleh oknum polisi terhadap salah satu mahasiswa.

Amarah dan kekecewaan terlihat dari wajah-wajah mereka yang lelah memperjuangkan keadilan. Namun, suasana berubah ketika Kapolda Sulawesi Barat Irjen Pol. R. Adang Ginanjar turun langsung menemui massa aksi.

Kehadiran Kapolda di tengah para mahasiswa, didampingi pejabat utama Polda, membawa angin segar bagi mereka yang semula dipenuhi amarah. Dalam momen penuh empati itu, Kapolda memilih untuk duduk bersama mahasiswa, tidak di balik meja atau di podium resmi, melainkan di tengah kerumunan massa.

Gestur sederhana namun bermakna ini menunjukkan itikad baik dan kesungguhan untuk mendengarkan setiap keluhan mereka. "Kami mendengar, kami memahami, dan kami ingin mencari solusi bersama," ujar Irjen Pol. Adang Ginanjar.

Pertemuan ini berlangsung dalam suasana yang hangat dan konstruktif. Mahasiswa yang awalnya marah dan kecewa mulai membuka diri untuk berdialog. Mereka menyampaikan tuntutan dan harapan mereka secara langsung kepada Kapolda dan jajarannya.

"Kehadiran Kapolda di tengah kami adalah bukti bahwa suara kami didengar. Kami berharap ada tindakan nyata atas kasus ini," ujar salah satu perwakilan mahasiswa.

Kapolda pun berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut secara profesional dan transparan. Ia memastikan siapa pun yang bersalah akan mendapatkan sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Tidak ada tempat bagi perilaku yang mencoreng nama baik institusi kami. Jika ada oknum yang terbukti bersalah, kami akan mengambil tindakan tegas," tegas Kapolda.

Pada akhir dialog, mahasiswa optimistis dan percaya perjuangan mereka tidak sia-sia. Aksi yang semula diliputi emosi berubah menjadi momen harapan akan perubahan yang lebih baik.

"Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, tetapi hari ini kami merasa ada harapan baru," ujar salah satu mahasiswa sebelum membubarkan diri dengan tertib.

Langkah Kapolda Sulawesi Barat ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan sebagai contoh kepemimpinan yang mengedepankan pendekatan humanis. Semoga dialog ini menjadi awal dari penyelesaian masalah dengan cara yang damai dan adil.

Seperti diketahui, puluhan oknum anggota Polda Sulbar mengeroyok sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kabupaten Mamuju. Pengeroyokan dipicu lantaran salah satu anggota polisi tidak terima ditegur saat menemui pacarnya di sebuah asrama putri.

Anggota polisi tersebut akhirnya menghubungi teman-temannya untuk datang ke lokasi. Saat tiba, sejumlah oknum polisi kemudian melakukan pengeroyokan kepada mahasiswa tersebut.

Topik Menarik