Operasi SAR Besar-Besaran Dibagi 4 Titik Utama, Rumah Pak Carik hingga Sungai Welo
PEKALONGAN, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Operasi SAR untuk mencari korban tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, dibagi menjadi empat titik pencarian utama. Langkah ini diambil untuk memaksimalkan pencarian korban yang masih hilang akibat longsor pada beberapa hari lalu.
Empat titik pencarian tersebut adalah:
1. SRU 1: Fokus pada pembersihan akses jalan yang tertutup material longsor.
2. SRU 2: Pencarian di area rumah Pak Carik.
3. SRU 3: Pencarian di Kafe Allo dan pemancingan.
4. SRU 4: Penyisiran Sungai Welo hingga Kinalum.
Kepala Basarnas Semarang, Budiono, mengatakan bahwa operasi ini melibatkan lebih dari 1.300 personel gabungan, serta didukung alat berat, waterjet, dan anjing pelacak.
"Saat ini ada sekitar 1.300-an personel tim SAR gabungan yang terlibat, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Dinsos, BPBD, PMI, puluhan organisasi SAR serta masyarakat sekitar. 3 unit alat berat juga rencananya dikerahkan untuk membersihkan akses jalan sehingga bisa memudahkan tim dalam bergerak,” katanya.
Razia dan Tes Urine di Dua Tempat, BNNP Sumsel Dapati 11 Pengunjung Positif Mengandung Metamfetamin
Medan yang berat menjadi tantangan utama dalam operasi ini. Tim SAR harus bekerja ekstra untuk membersihkan jalan dan membuka akses menuju area pencarian. Alat berat digunakan untuk membersihkan material longsor, sementara waterjet membantu mengalirkan lumpur.
Hingga Kamis pagi, jumlah korban meninggal yang ditemukan mencapai 21 orang, sementara 15 orang berhasil selamat. Fokus pencarian saat ini adalah lima korban yang belum ditemukan di berbagai titik tersebut.
Selain mencari korban, operasi ini juga bertujuan untuk memulihkan akses jalan yang terputus akibat longsor. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi di Desa Kasimpar dan sekitarnya.