PLN UBP Semarang Dorong Pemanfaatan Amonia untuk Kurangi Emisi Karbon

PLN UBP Semarang Dorong Pemanfaatan Amonia untuk Kurangi Emisi Karbon

Ekonomi | joglosemar.inews.id | Jum'at, 24 Januari 2025 - 19:49
share

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – PT PLN Indonesia Power UBP Semarang mengambil langkah konkret mendukung target Net Zero Emission (NZE) dan transformasi energi nasional melalui pengisian pertama excess green hydrogen ke isotube di PLTGU Tambak Lorok. Inisiatif ini menjadi fondasi penting dalam mendukung penerapan co-firing amonia di PLTU Labuan, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025.

Langkah ini memanfaatkan kelebihan produksi green hydrogen untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Selain berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, proyek ini diharapkan mendorong pengembangan industri baru dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Kolaborasi antara PT PLN Indonesia Power UBP Semarang, PT Pupuk Kujang, dan Transportir PT Tira Gas memperkuat komitmen perusahaan dalam mengembangkan pembangkit berbasis energi bersih.

“Green hydrogen yang dihasilkan dari H2 Plant PLTGU Tambak Lorok digunakan sebagai bahan baku utama untuk memproduksi amonia. Proses ini melibatkan pengolahan green hydrogen bersama nitrogen di PT Pupuk Kujang. Amonia yang dihasilkan akan dikirim ke PLTU Labuan sebagai bahan bakar co-firing, menggantikan sebagian bahan bakar fosil,” jelas F. Erwin Putranto, Senior Manager PLN IP UBP Semarang.

Erwin menambahkan, pada 15 Januari 2025, H2 Plant PLTGU Cilegon berhasil mengisi excess green hydrogen ke Tube Trailer sebanyak 250 kg dengan tekanan 140 bar. Proses ini menjadi langkah awal untuk pengolahan lanjutan di PT Pupuk Kujang.

Pemanfaatan green hydrogen—yang dihasilkan melalui elektrolisis air menggunakan energi terbarukan—merupakan solusi konkret untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Proses konversi menjadi amonia dan penggunaannya dalam co-firing menunjukkan optimalisasi potensi green hydrogen dalam mendukung sistem energi berkelanjutan.

Penggunaan amonia sebagai bahan bakar co-firing mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan dibandingkan bahan bakar fosil. Langkah ini sejalan dengan komitmen global dan nasional untuk mencapai target Net Zero Emission.

Topik Menarik