Banjir Grobogan: 182 Korban Masih Mengungsi, Rumah Rusak Parah Dibantu Rp25 Juta

Banjir Grobogan: 182 Korban Masih Mengungsi, Rumah Rusak Parah Dibantu Rp25 Juta

Terkini | joglosemar.inews.id | Minggu, 26 Januari 2025 - 22:29
share

GROBOGAN, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan empat hari lalu masih meninggalkan duka mendalam bagi warga terdampak, terutama di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug. Hingga hari ini, tercatat masih ada 182 jiwa dari 50 kepala keluarga (KK) yang mengungsi akibat rumah mereka mengalami kerusakan total. 

Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, dalam kunjungannya ke lokasi pengungsian, memastikan para pengungsi mendapatkan pelayanan memadai, termasuk kebutuhan pangan, sandang, dan tempat tinggal. Kemensos juga menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp600 juta untuk masyarakat terdampak banjir. 

"Bantuan ini meliputi santunan untuk rumah yang rusak parah sebesar Rp25 juta per unit. Mekanisme bantuan untuk rumah dengan kerusakan sedang dan ringan akan dikoordinasikan bersama Pemkab Grobogan dan Dinsos setempat," kata Agus Jabo, Minggu (26/1/2025). 

Kerusakan Infrastruktur Akibat Banjir 

Bencana banjir ini mengakibatkan empat titik tanggul di Kabupaten Grobogan jebol, dengan total panjang mencapai lebih dari 100 meter. Kondisi ini diperparah oleh meluapnya Kali Tuntang akibat banjir kiriman dari Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. 

Bupati Grobogan, Sri Sumarni, mengungkapkan bahwa kabupaten ini memiliki 22 titik tanggul yang jebol dan kritis. Hal tersebut menjadi penyebab utama banjir tahunan yang terus berulang. 

"Kami meminta perhatian serius dari pemerintah pusat dan kementerian terkait untuk menangani persoalan tanggul ini. Jika tidak segera diperbaiki, banjir tahunan akan terus menjadi momok bagi masyarakat," tegas Sri Sumarni. 

Dampak dan Langkah Penanganan 

Data Pemkab Grobogan menunjukkan bahwa banjir tahun ini telah menerjang 98 desa di 14 kecamatan, mengakibatkan 28 rumah terendam dan 925 warga mengungsi. Meskipun banjir mulai surut, sekitar 200 pengungsi masih bertahan di kamp pengungsian dan fasilitas umum seperti balai desa serta rumah ibadah. 

Langkah antisipasi jangka panjang untuk mencegah banjir akan melibatkan koordinasi antara Pemkab Grobogan, Kementerian Sosial, dan instansi terkait lainnya. Upaya ini diharapkan dapat memberikan solusi permanen terhadap persoalan banjir yang menjadi agenda tahunan di wilayah tersebut. 

Topik Menarik