Teknologi AI Semakin Canggih, Apakah Pekerjaan Manusia Akan Tergantikan?

Teknologi AI Semakin Canggih, Apakah Pekerjaan Manusia Akan Tergantikan?

Teknologi | lebak.inews.id | Selasa, 14 Januari 2025 - 11:00
share

LEBAK, iNewsLebak.id - Kini teknologi AI berkembang semakin pesat, dengan kemampuan AI yang terus meningkat, tak sedikit yang khawatir pekerjaan manusia akan tergantikan. Apa saja pekerjaan yang berisiko tergerus oleh kemajuan teknologi ini? Dan bagaimana seharusnya manusia bersiap menghadapi tantangan tersebut?

Seiring berjalannya waktu teknologi semakin pesat dan berkembang begitu cepat. Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang pesat dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan dunia kerja. AI yang semakin canggih dan mampu menyelesaikan tugas-tugas kompleks, mulai dari analisis data hingga pengambilan keputusan, menimbulkan kekhawatiran bahwa banyak pekerjaan manusia akan digantikan oleh mesin. 

Pekerjaan-pekerjaan yang berulang dan berbasis rutinitas seperti di sektor manufaktur, transportasi, dan administrasi diperkirakan akan paling terpengaruh. Sebagai contoh, mobil otonom yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi besar seperti Tesla dan Waymo dapat menggantikan pekerjaan sopir truk atau taksi, sementara perangkat lunak berbasis AI dapat menggantikan posisi pekerjaan dibidang akuntansi atau layanan pelanggan.

 

Namun, meskipun AI sangat memudahkan pekerjaan-pekerjaan tersebut bukan berarti pekerjaan manusia akan tergantikan oleh AI sepenuhnya. Dengan adanya AI justru akan memudahkan pekerjaan manusia bahkan mempercepat pekerjaan.

Gary Shapiro, CEO dari Asosiasi Teknologi Konsumen yang menyelenggarakan CES, mengungkapkan kepada kantor berita PA bahwa, seiring kecerdasan buatan mengubah dan membentuk kembali sektor industri, jenis pekerjaan dan keterampilan juga akan berubah serta menciptakan kesempatan baru.

“Pasti akan ada dampak pada lapangan pekerjaan, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah mengambil alih pekerjaan yang tidak diinginkan orang dan memberi kita hidup yang lebih panjang dan lebih sehat,” kata Gary Shapiro dalam situs resmi CES

“Ini akan mencegah kecelakaan lalu lintas dan mengurangi penderitaan manusia, tetapi dampak barunya adalah kita tidak perlu melakukan pekerjaan yang tidak kita inginkan.” tambahnya.

Menghadapi situasi ini, penting bagi tenaga kerja untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pendidikan dan pelatihan ulang menjadi faktor utama agar karyawan dapat berpindah ke posisi yang lebih berorientasi pada teknologi dan inovasi. Kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan institusi pendidikan diperlukan untuk merancang kurikulum yang mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja di masa depan, seperti keterampilan digital, analisis data, serta pengembangan kecerdasan buatan.

Selain itu, diperlukan juga kebijakan yang mendukung pembangunan lapangan kerja baru yang berorientasi pada teknologi untuk memastikan transisi yang lancar. Banyak pemerintah di berbagai negara sedang merancang kebijakan untuk mendukung pertumbuhan sektor teknologi dan menciptakan suasana yang mendukung inovasi.

“Keterampilan baru dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja baru,” tutup Gary.

Topik Menarik