Kisah Sukses Pria Kelahiran Banyuwangi, dari Tukang Sol Sepatu Keliling Jadi Milyarder

Kisah Sukses Pria Kelahiran Banyuwangi, dari Tukang Sol Sepatu Keliling Jadi Milyarder

Terkini | lumajang.inews.id | Jum'at, 29 November 2024 - 19:30
share

BANYUWANGI, iNewsLumajang.id —Muhammad Naim, pria kelahiran Banyuwangi yang kini berusia setengah abad, dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses yang memiliki berbagai bisnis, mulai dari hotel hingga rumah makan. Perjalanan hidupnya menjadi inspirasi banyak orang karena kesuksesan yang diraih dengan kerja keras dan ketekunan.

Masa Kecil yang Penuh Perjuangan.

Lahir dari keluarga kurang mampu, ayah Naim bekerja sebagai petani di Banyuwangi, sementara ibunya menjadi pekerja migran di Arab Saudi.

Sejak kecil, Naim dididik untuk mandiri. Untuk mendapatkan uang jajan, ia harus berusaha sendiri. Ia menjual es keliling dan menjadi tukang sol sepatu di kampungnya.

Hasil jerih payahnya digunakan untuk membeli barang-barang impiannya, seperti jam tangan ketika kelas 4 SD dan sepeda ontel pada kelas 5 SD.

“Pulang sekolah, kalau tidak jualan es, ya sol sepatu. Saya dikenal sebagai penjual es dan tukang sol sepatu,” kenang Naim, yang kini menjadi ayah dari tiga anak, dikutip dari kanal YouTube Pecah Telur.

Pendidikan dan Awal Merantau.

Naim terus bekerja sebagai tukang sol sepatu hingga duduk di bangku SMP. Ketika SMA, ia berhenti karena harus melanjutkan sekolah di luar kota. Setelah lulus SMA, ia merantau ke Malang dengan niat melanjutkan pendidikan, tetapi terpaksa berhenti pada bulan keempat karena keterbatasan biaya.

Ia kemudian bekerja sebagai sales dari pintu ke pintu dengan berjalan kaki. Pada akhir 1994, ia mendapat pekerjaan sebagai agen asuransi. Satu tahun bekerja, ia berhasil membeli sepeda motor seharga Rp3,5 juta. Pada 1996, ia menggunakan penghasilannya untuk membangun rumah orang tuanya yang sudah miring dan bocor.

“Awalnya uang itu mau digunakan untuk membeli mobil. Namun setelah melihat rumah orang tua saya miring, saya memutuskan membongkar rumah itu. Tujuan saya adalah untuk menyenangkan orang tua,” ujar Naim.

 

Membangun Karier dan Memulai Usaha.

Pada 1997, ia meminta ibunya kembali ke Banyuwangi. Di tahun yang sama, ia membeli mobil untuk keluarga dan membangun toko sembako untuk orang tuanya. Pada 1999, ia berhasil membangun rumahnya sendiri.

Pada tahun 2000, Naim ditawari posisi sebagai manajer termuda di perusahaan asuransi tempatnya bekerja. Namun, ia menolaknya karena memiliki pekerjaan sampingan sebagai marketing alat peraga sekolah yang memberikan penghasilan besar.

Ia memilih resign pada tahun 2003 setelah merasa dikhianati oleh perusahaan. Pada 2004, ia mendirikan perusahaan sendiri dan mendapatkan proyek di Papua dengan nilai miliaran rupiah yang berlangsung selama tiga tahun.

Menghadapi Rintangan dan Bangkit.

Meski sudah mencapai kesuksesan, Naim sempat menghadapi cobaan berat pada 2019. Ia menjadi korban penipuan oleh rekan kerjanya di Kalimantan Selatan, dengan kerugian sebesar Rp1,35 miliar.

Dalam kondisi tersebut, dukungan keluarga menjadi kekuatannya untuk bangkit. Dengan introspeksi dan kedekatan kepada Tuhan, ia berhasil melunasi utangnya dengan menjual salah satu aset hotelnya.

Kesuksesan di Dunia Kuliner.

Saat ini, Naim berhasil mengembangkan berbagai bisnis, termasuk pusat oleh-oleh, Fariz Hotel, Fariz Resto, dan Warung Makan Luweng Pedes. Warung Makan Luweng Pedes, yang dibuka pada Oktober 2020 di Kota Batu, Malang, mengusung konsep makanan jadul khas Jawa Timur.

Warung makan ini terkenal dengan menu pedas dan setiap harinya menarik ribuan pengunjung. Kini, Luweng Pedes telah memiliki empat cabang di Malang dan Yogyakarta.

Kunci Kesuksesan Restu Orang Tua.

Bagi Naim, keberhasilannya tidak lepas dari doa dan restu orang tua. “Tiap kali membuka usaha, saya selalu minta restu dari orang tua. Kalau orang tua menelepon di tengah rapat penting sekalipun, saya akan berhenti untuk menjawab panggilan mereka. Bagi saya, kebahagiaan orang tua adalah kunci utama kesuksesan,” tuturnya.

Kisah Muhammad Naim menjadi bukti bahwa kerja keras, ketekunan, dan bakti kepada orang tua dapat membawa seseorang menuju kesuksesan meski berasal dari latar belakang yang sederhana.

Topik Menarik