Kisah Mengharukan di Balik Program Makan Bergizi Gratis: Siswa SD Simpan Nasi Kotak untuk Ibunya

Kisah Mengharukan di Balik Program Makan Bergizi Gratis: Siswa SD Simpan Nasi Kotak untuk Ibunya

Terkini | lumajang.inews.id | Sabtu, 11 Januari 2025 - 21:30
share

GORONTALO, iNEWSLumajang.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah sejak Senin (6/1/2025) terus menjadi perbincangan hangat. Salah satu cerita yang menyentuh hati datang dari seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Gorontalo, yang aksinya terekam dalam sebuah video dan menjadi viral di media sosial.

Video yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @RasniAdam memperlihatkan suasana makan siang para siswa yang mengikuti program ini. Dalam tayangan tersebut, terlihat para murid bersiap menikmati makanan gratis yang merupakan bagian dari program Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Namun, perhatian warganet tertuju pada seorang siswa laki-laki yang tidak memakan nasi kotak yang disediakan. Bocah tersebut hanya mengambil susu, kemudian menutup kembali nasi kotaknya. Ketika ditanya alasan tidak memakannya, jawaban polosnya membuat haru banyak orang.

“Mau kasih makan mama,” jawab siswa tersebut.

Ketika ditanya lebih lanjut, ia mengungkapkan alasan menyentuh, “Di rumah tidak ada nasi.”

Rekaman video tersebut diakhiri dengan ucapan takjub dari perekam video, “Masya Allah, Tabarakallah.”

Video ini langsung menuai banyak perhatian di media sosial. Warganet tidak hanya merasa terharu, tetapi juga berbagi cerita pengalaman serupa. Banyak komentar yang mengungkapkan rasa empati terhadap anak tersebut dan mengapresiasi program makan gratis yang dinilai sangat membantu masyarakat kurang mampu.

“Anak sekecil itu sudah ingat sama mamanya. Dek, semoga jadi anak sukses nantinya,” tulis salah satu warganet.

Ada pula yang berbagi pengalaman masa kecil serupa. “Dulu sering ke sekolah perut kosong karena nenek belum beli beras. Siang lapar, jadi kuli jastip teman biar bisa jajan,” kenang akun @nin***.

Program MBG ini telah dilaksanakan serentak di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi pada hari pertama pelaksanaannya. Pemerintah menargetkan sebanyak 3 juta penerima manfaat pada periode Januari hingga Maret 2025, meliputi balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Target penerima manfaat ini diharapkan terus meningkat hingga mencapai 15 juta orang pada akhir tahun 2025.

Banyak warganet yang berharap program ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga menjadi langkah awal untuk mendata kelompok masyarakat yang membutuhkan perhatian lebih. “Program ini sangat membantu dan bisa jadi data akurat bagi pemerintah untuk menyalurkan bantuan lebih lanjut,” ujar akun @alfaresaanggriawan.

Kisah menyentuh dari Gorontalo ini menjadi pengingat bahwa kebaikan sekecil apa pun dapat memberikan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan. Program seperti MBG diharapkan dapat terus berlanjut demi menciptakan kesejahteraan yang lebih merata.

Topik Menarik