Cabup Sofyan Nasution: Empat Alasan Deli Serdang Bisa Jadi Kota Pendidikan dan Wisata

Cabup Sofyan Nasution: Empat Alasan Deli Serdang Bisa Jadi Kota Pendidikan dan Wisata

Terkini | medan.inews.id | Sabtu, 23 November 2024 - 09:20
share

DELISERDANG, iNewsMedan.id- Cita-cita Pasangan Calon Bupati – Calon Wakil Bupati Deli Serdang nomor urut 1, Sofyan Nasution, SE – Junaidi Parapat, SE untuk menjadikan Deli Serdang sebagai kota pendidikan sekaligus kota wisata bisa terealisasi dengan empat alasan logis.

Ke empatnya, yakni area lahan kosong yang masih banyak, harga tanah yang masih terjangkau, warga Deli Serdang yang terbuka dengan masyarakat pendatang, serta harga-harga yang masih tergolong lebih murah dibanding di Kota Medan. 

Hal ini disampaikan Calon Bupati Deli Serdang nomor urut 1, Sofyan Nasution, SE di Kecamatan Galang, Senin (18/11/2024).

“Syarat menjadi kabupaten pendidikan dan kota wisata cukup, yakni ada empat hal, pertama harga tanah murah, harga biaya hidup lebih murah, ada transportasi yang terintegrasi serta orang Deli sedang ramah-ramah,” ujarnya. 

Menurutnya, jika banyak orang kuliah di Deli Serdang dan ada kampus-kampus baru di Deli Serdang, maka akan banyak terbuka peluang. Karena itu, untuk mendukung Deli Serdang jadi kota pendidikan dan kota wisata, ada banyak program disiapkan oleh Paslon nomor urut 1, Sofyan-Junaidi. 

“Naik angkot gratis untuk pelajar dan mahasiswa. Lalu, internet gratis masuk ke desa-desa. Selanjutnya, beasiswa gratis 1.000 anak untuk lulusan SMA/SMK sederajat setiap tahun. Beasiswanya untuk yang  anak-anak yang berprestasi. Kemudian, berobat gratis dibarengi pelayanan prima. Tenaga kesehatan akan mendapatkan kesejahteraan. Selanjutnya, pemakaman/kuburan gratis. Lalu, layanan gawat darurat 24 jam yakni mobil ambulans dan mobil jenazah gratis,” sebutnya.

Kemudian, lanjutnya, program modal usaha tanpa agunan tanpa bunga. “Modal usaha untuk UMKM, petani dan nelayan, tanpa agunan dan tanpa bunga. Nanti diajari, berenam atau berdelapan orang, buat keripik ubi rasa pisang. Dikasi modal, diajari, hasilnya dibantu penjualannya. Untuk petani, melalui kelompok tani. Mulai masa tanam, pinjam ke kita, nanti dijual ke kita atau boleh jual ke tempat lain. 

Selain itu, terkait infrastruktur, jalan rusak, drainase, lampu-lampu jalan menjadi prioritas wajib. “Infrastruktur, itu semua tidak ada maaf lagi. Semua kita perbaiki,” tambahnya.

Topik Menarik