Banjir Landa 5 Desa di Kudus, Ratusan Rumah Tergenang dan Ribuan Jiwa Terdampak

Banjir Landa 5 Desa di Kudus, Ratusan Rumah Tergenang dan Ribuan Jiwa Terdampak

Terkini | muria.inews.id | Jum'at, 24 Januari 2025 - 09:54
share

KUDUS, iNewsMuria.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melaporkan bahwa lima desa di dua kecamatan terdampak banjir akibat curah hujan tinggi dan meningkatnya debit Sungai Wulan.

Hingga Jumat 24 Januari 2025, banjir telah menggenangi seratusan rumah warga dan memengaruhi ribuan jiwa.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Munaji, mengungkapkan bahwa desa-desa terdampak tersebar di Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Jati.

Di Kecamatan Kaliwungu, banjir terjadi di Desa Setrokalangan, Kedungdowo, Banget, dan Garung Kidul. Sementara di Kecamatan Jati, banjir melanda Desa Pasuruhan Lor.

Banjir mulai menggenangi akses jalan dan rumah warga sejak Kamis 23 Januari 2025 sore dengan ketinggian air yang bervariasi.

Di beberapa titik, ketinggian genangan air mencapai 20-100 cm di jalan raya, sementara genangan di area perumahan mencapai 30-120 cm.

Sebanyak 112 rumah di lima desa terdampak langsung oleh banjir ini, dengan total 2.539 jiwa yang terpengaruh. Selain itu, sekitar 112 hektare areal persawahan juga ikut terendam, mengancam hasil panen para petani.

Hingga Jumat, sembilan warga telah dievakuasi dan mengungsi di tempat yang lebih aman. BPBD Kudus terus memantau situasi dan melakukan asesmen jumlah warga yang membutuhkan evakuasi dan bantuan.

Menurut Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir serta meluapnya debit air Sungai Wulan.

Debit air Sungai Wulan yang tinggi membuat limpasan air di spillway Sungai Wulan di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, meluber hingga Sungai SWD I (Serang Wulan Drainase I). Akibatnya, air meluap dan menyebabkan genangan banjir di sejumlah wilayah.

Akses jalan Desa Garung Kidul menuju Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan, juga terdampak banjir dengan genangan setinggi 30-120 cm sepanjang 1 kilometer. Kondisi ini menyebabkan jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan, sehingga menghambat mobilitas warga.

BPBD Kudus bersama pemerintah desa, kecamatan, TNI, Polri, serta relawan dari Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) dan Desa Tangguh Bencana (Destana) telah berkoordinasi untuk penanganan bencana. Tim gabungan membantu evakuasi warga yang terdampak serta mendistribusikan bantuan logistik ke tempat pengungsian yang dilengkapi dengan dapur umum.

“Kami juga terus melakukan asesmen data secara periodik, termasuk jumlah warga yang mengungsi dan mereka yang meminta evakuasi,” ujar Munaji.

BPBD Kudus mengimbau warga untuk tetap waspada karena debit air Sungai Wulan hingga Jumat pagi masih tinggi. Masyarakat juga diingatkan untuk segera melapor jika membutuhkan bantuan atau evakuasi.

Dengan banjir yang melanda hingga memutus akses jalan dan menggenangi lahan persawahan, warga diharapkan dapat segera menerima bantuan yang diperlukan. Selain itu, pemerintah daerah terus berupaya mempercepat penanganan dan meminimalkan dampak dari bencana ini.

Musim hujan yang masih berlangsung memerlukan kewaspadaan tinggi dari masyarakat, terutama di wilayah rawan banjir seperti Kudus. Langkah pencegahan dan mitigasi di masa mendatang sangat penting untuk mengurangi risiko bencana serupa. (*)

Topik Menarik