Profil 3 Calon Gubernur Jawa Timur, Semuanya Wanita

Profil 3 Calon Gubernur Jawa Timur, Semuanya Wanita

Nasional | okezone | Kamis, 29 Agustus 2024 - 12:04
share

JAKARTA Tiga orang wanita akan bertarung memperebutkan kursi gubernur Jawa Timur (Jatim) di Pilkada 2024 . Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa yang diusung gabungan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM), Luluk Nur Hamidah diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Tri Rismaharini diusung PDI Perjuangan (PDIP).

Bertarung di Pilkada 2024, Khofifah yang merupakan petahanaGubernur Jatimkembali berpasangan dengan Emil Dardak. Sementara Tri Rishamarini berpasangan dengan KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans. Terakhir Luluk Hamidah berduet dengan Lukmanul Hakim.

Profil tiga srikandi yang akan bertarung di Pilkada Jatim 2024 itu pun banyak dicari masyarakat. Ketiganya sudah malang melintang di bidang pemerintahan hingga akademisi. Berikut profil ketiganya:

1. Profil Khofifah Indar Parawansa

Khofifah Indar Parawansa adalah salah satu tokoh politik Indonesia. Dia dikenal sebagai pemimpin berpengalaman yang telah menjabat dalam berbagai posisi penting, termasuk menteri dan Gubernur Jawa Timur.

Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Ia merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Airlangga di Surabaya. Khofifah juga lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya yang mengajarinya tentang Ilmu Komunikasi dan Agama. Kecintaannya terhadap dunia politik dan keinginannya untuk berkontribusi pada perbaikan masyarakat mendorongnya untuk memasuki dunia politik.

Sebelum menempuh pendidikan S-2 di FISIP UI pada 1993-1997. Khofifah sudah memulai karier politiknya pada usia 27 tahun dengan menjadi anggota DPR periode 1992-1997 dan memimpin Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada 1995, Khofifah diangkat menjadi pimpinan Komisi VIII DPR sampai tahun 1997. Periode selanjutnya, ia menjadi anggota komisi II DPR selama dua tahun, yakni 1997-1998. Dan Khofifah menjadi wakil ketua DPR pada era reformasi tahun 1999.

Khofifah berpindah partai ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang dibentuk oleh Abdurrahman Wahid. Pada tahun 1999, dia diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan oleh Presiden terpilih Abdurrahman Wahid pada kabinet Persatuan Indonesia.

Puncak karier politik Khofifah adalah ketika ia terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018. Pemilihan ini merupakan tonggak penting dalam kariernya, dan ia menjadi salah satu perempuan pertama yang memimpin provinsi tersebut.

2. Profil Tri Rismaharini

Tri Rismaharini lahir di Kediri pada 20 November 1961. Risma menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri dan lulus pada tahun 1973. Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya, lulus pada tahun 1976, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980.

Ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, lulus pada tahun 2002.

Pada 4 Maret 2015, ia mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Gelar kehormatan tersebut diberikan dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.

Selain menjadi kader potensial PDIP, Risma merupakan birokrat sejati. Pada tahun 1997, dia dipercaya sebagai Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.

Selanjutnya Risma diangkat menjadi Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya (2001), Kepala Cabang Dinas Pertamanan Kota Surabaya (2001), Kepala Bagian Bina Pembangunan (2002), Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005), Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2008).

Kariernya kian melejit ketika PDIP mengusungnya menjadi Wali Kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2010. Kemenangan Risma di pilkada, mengantarkannya dua periode memimpin Surabaya. Risma terus menunjukkan kinerja positif. Kinerja positif Risma tersebut, membuat Jokowi kepincut merekrutnya menjadi Menteri Sosial (Mensos).

Kiprahnya di dunia politik juga cemerlang. Risma mulai menata Kota Surabaya menjadi lebih asri dan tertata dengan baik dibandingkan sebelumnya, lebih hijau dan lebih segar.

3. Profil Luluk Hamidah

Luluk lahir di Jombang, Jawa Timur, 25 Juni 1971.Dikutip dari laman dpr.go.id, Luluk mengenyam pendidikan di MI Darul Maa'arif, MTsN Darul Ulum, dan MAN Darul Ulum. Dia kemudian menempuh pendidikan S1 Pendidikan Agama di IAIN Sunan Ampel Malang, S2 Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Indonesia, dan S2 Publik Administrasi LKYSPP NUS-SINGAPORE.

Sebelum menjadi anggota DPR, Luluk menjadi Staf Ahli Fraksi Tahun 2009 - 2019. Dia juga menjadi dosen di beberapa kampus seperti Universitas Nasional 1946 dan Universitas Nahdlatul Ulama.

Luluk juga pernah aktif di berbagai organisasi seperti PP Fatayat NU, PP RMI-PBNU, dan KNPI. Dia juga tercatat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri DPP PKB Periode 2019-2024.

Topik Menarik