Dion Agasi Sampaikan Visi Misi, Klaim Satu-satunya yang Cantumkan Purworejo Religius

Dion Agasi Sampaikan Visi Misi, Klaim Satu-satunya yang Cantumkan Purworejo Religius

Nasional | purwokerto.inews.id | Senin, 30 September 2024 - 22:20
share

PURWOREJO, iNewsPurwokerto.id - Calon Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi hadiri acara konsolidasi jaringan perempuan Nahdliyin Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Acara ini dilangsungkan di Gedung Pertemuan NU, Berjan, Lugosobo, Kecamatan Gebang, Senin (30/9/2024).

Dion Agasi menyampaikan visi misi pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti-Dion Agasi Setiabudi dalam acara konsolidasi tersebut.

Bahkan dirinya menegaskan jika Yuli-Dion menjadi satu-satunya paslon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo yang mencantumkan komitmen Purworejo Religius di dalam visi misinya.

"Dalam visi misi kami, bisa dilihat di web KPU, satu-satunya visi misi yang dicantumkan purworejo religius hanya ada di paslon Yuli-Dion," kata Dion dihadapan para perempuan Nahdliyin, Senin.

Menurutnya, Purworejo religius dapat diwujudkan dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan para kaum perempuan. Sebab, lanjut Dion, peran perempuan sangat vital dalam membentuk akhlak dan karakter generasi penerus bangsa.

"Membangun komitmen bersama dengan jaringan perempuan nahdliyin, tidak hanya bersama hingga coblosan, tetapi sampai 5 tahun ke depan. Pembangun Purworejo tidak menitikberatkan ke pembangunan fisik saja, tetapi membangun akhlak, karalter, keimanan generasi penerus bangsa kita," ucapnya.

Dion menjelaskan jika akhlak dan karakter anak sangat terpengaruh pada kemajuan zaman yang berjalan pesat dan tidak bisa dihindari. Terlebih penggunaan smartphone saat ini juga dapat diakses oleh bebagai kalangan.

"Itu bisa bermanfaat, tetapi juga bisa ada dampak negatif, kita tidak bisa mengawasi anak kita 24 jam. Maka ke depan bagaimana kita menggulangi dampak negatif. Peran fatayat, muslimat jadi sangat vital, karena penguatan yang tidak kalah penting adalah lembaga keluarga, ibu adalah orang pertama yang mendidik generasi penerus bangsa," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen dalam penguatan kelembagaan pada madrasah dan pondok pesantren. Penguatan peran perempuan hingga lembaga pendidikan tersebut tentunya dapat didukung dengan pendanaan dari pemerintah daerah.

"Penguatan pendidikan, baik madrasah negeri maupun swasta, lalu juga ponpes, ketika landasan hukum sudah kita siapkan maka nanti tinggal kita jalankan. Penguatannya melalui kelembagaan perempuan, dengan dukungan anggaran APBD Purworejo," ujarnya.

Dengan sentuhan kebijakan pemerintah, lanjut Dion maka dapat membentuk karakter anak semakin efektif, sehingga dapat diwujudkan Indonesia Emas 2045.

Wujud dari visi misi Purworejo religius lainnya adalah pemberian insentif bagi guru ngaji, hingga memberangkatkan umroh guru ngaji yang berprestasi di Purworejo.

"Banyak juga guru ngaji yang tidak bisa haji atau umroh, maka kami akan ada program pemberangkatan umroh bagi guru ngaji setiap tahunnya," papar Dion.

Apalagi banyak dari anak-anak yang belajar mengaji kepada kyai di desa-desa, biasanya tidak mematok harga dan tidak mengharapkan apapun. "Maka peran pemerintah harus hadir, maka kita menaikkan distribusi insentif guru ngaji, sekarang Rp125 ribu dipotong pajak, kita akan tambah, kita naikkan. Lalu sebarannya belum semua memperoleh, maka kita akan perluas agar semakin banyak yang menerima," ujarnya.

Dalam acara Konsolidasi tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Purworejo, dan politisi Partai Nasdem, Muhamad Abdullah, tokoh perempuan Nahdliyin Purworejo, Nurul Komariyah.

"Kita konsolidasi jaringan perempuan Nahdliyin di Purworejo, kita giatkan di 8 titik nantinya," kata Nurul, yang juga politisi PKB ini.

Kegiatan ini, kata Nurul, untuk merekatkan silaturahmi perempuan nahdliyin yang berasal dari berbagai organisasi. Apalagi, visi misi yang dibawa Yuli-Dion yakni Purworejo Religius sangat mendukung keberadaan dan keberlangsungan para perempuan Nahdliyin di Purworejo.

"Pilkada ini juga menjadi momen penting bagi organisasi perempuan nahdliyin, organisasi ini butuh eksistensi dan jaringan, bagaimana kita bisa mempunyai pemimpin yang bisa mendukung eksistensi organisasi masing-masing," tandasnya.

Topik Menarik