Gunung Marapi Meletus Disusul Gempa Bumi Magnitudo 4,4
Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar meletus pada pukul 11.37 WIB pada Rabu (16/4/2025). Letusan disusul gempa bumi berkekuatan magnitudi (M) 4,4.
Dentuman cukup keras didengar masyarakat yang tinggal di kaki dan lereng Gunung Marapi saat meletus atau erupsi.
Teguh Purnomo, petugas Pos Pengamat Gunung Api Marapi, Erupsi menjelaskan, erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30.1 mm dan durasi 52 detik.
“Tinggi kolom abu teramati 800 m di atas puncak 3.691 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut,” tulisnya lewat pesan singkat.
Warga Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Hengki mengatakan saat erupsi tadi terdengar suara dentuman keras, sampai warga keluar melihat kejadian tersebut.
“Atap ikut bergetar, akibat dentuman keras gunung Marapi,” katanya.
Sementara itu, gempa bumi mengguncang wilayah kabupaten Agam, Sumatera Barat pada pukul 12.29 WIB, Rabu (16/4/2025) dengan M4,4.
Gempa ini terjadi di laut di perairan wilayah Kabupaten Agam. Gempa ini terjadi setelah Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar erupsi pada pukul 11.37 WIB
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, gempa ini berlokasi 0.52 Lintang Selatan, 99.54 Bujur timur, atau 58 kilometer dari Barat Daya ibu kota Kabupaten Agam, Lubuk Basung, dengan kedalam 0 kilometer.
Sampai berita ini ditulis belum ada laporan kerusakan yang terjadi pasca gempa 4,4 tersebut, namun beberapa warga melaporkan mereka merasakan gempa itu.
“Ya tadi saya merasakan gempa, saat duduk, kuat juga tapi tidak ada kerusakan,” kata Ardi (54) warga Lubuk Basung.
Ardi melanjutkan setelah gempa ini, warga melanjutkan aktivitas, tapi bagi warga yang sedang melakukan aktivitas mereka tidak merasakan gempa.
Status Waspada
Saat ini kondisi gunung Marapi masih level II atau Waspada. Pos Pengamatan Gunungapi memberikan rekomendasi, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat kawah verbeek Gunung Marapi.Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran, aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).
Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.










