Orang Berusia 70 Tahun Ternyata Hidup Lebih Bahagia? Ini Kata Ahli

Orang Berusia 70 Tahun Ternyata Hidup Lebih Bahagia? Ini Kata Ahli

Berita Utama | okezone | Minggu, 29 September 2024 - 09:00
share

MEMASUKI usia 70 tahun atau fase lanjut usia, setiap manusia pasti memiliki perubahan secara fisik maupun mental. Ada yang menyebut fase lansia justru lebih bahagia ketimbang masa muda.

Hal itu disampaikan oleh Office for National Statistics, beberapa tahun lalu yang menyatakan bahwa orang berusia 70 seolah seperti usia 60 tahun. Mereka tetap sehat dan satu dekade lebih muda secara fisik serta mental dibanding generasi sebelumnya.

“Para peneliti menganalisis data selama bertahun-tahun dan melibatkan 15 ribu orang berusia di atas 60 tahun di Inggris,” ujar Hematologi-Onkologi Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD dalam cuitannya, Minggu (29/9/2024).

Prof Zubairi menambahkan data tersebut termasuk kecepatan berjalan, tidur, kapasitas pernapasan, kekuatan genggaman, pendengaran, penglihatan, keseimbangan, memori, ingatan, dan kesehatan psikologis. Peneliti mengatakan bahwa today’s 70 roles atau orang-orang berusia 70 tahun pada saat ini memiliki fungsi yang setara dengan orang dewasa yang jauh lebih muda pada generasi sebelumnya.

 

Menurut Prof Zubairi, layanan kesehatan yang baik dan kesadaran penanganan terhadap kondisi seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes berperan dalam peningkatan tersebut. Tentunya dibarengi dengan gaya hidup yang sehat. Eric Barker, seorang penulis dan analis mengatakan bahwa rahasia utama bahagia adalah tetap sehat.

“Sementara itu dalam penelitian yang lain disebutkan bahwa faktor kebahagiaan dapat dilihat dari dua dimensi, yakni faktor endogenik (subfaktor biologis, kognitif, kepribadian, dan etika) dan faktor eksogenik (subfaktor perilaku, sosial budaya, ekonomi, geografis, peristiwa kehidupan dan estetika),” tuturnya.

Lebih lanjut Prof Zubairi mengatakan diantara faktor endogenik, subfaktor biologis menjadi prediktor signifikan kebahagiaan. Disebutkan bahwa dalam faktor genetik menunjukkan efektivitas rata-rata genetik sekitar 35-50 persen terhadap kebahagiaan.

“Meskipun sulit menemukan gen khusus, beberapa gen didistribusikan ke emosi dan suasana hati,” tuturnya.

Studi juga menunjukkan bahwa kortisol, adrenalin, dan oksitosin berperan dalam pengendalian kebahagiaan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa faktor biologis dan kesehatan sangat penting untuk mendasari kebahagiaan.

Topik Menarik