<i>Nyerah</i> Bayar Biaya Perawatan, Kebun Binatang Finlandia Kembalikan 2 Panda ke China

Nyerah Bayar Biaya Perawatan, Kebun Binatang Finlandia Kembalikan 2 Panda ke China

Berita Utama | okezone | Minggu, 29 September 2024 - 10:15
share

KEBUN Binatang Ahtari, Finlandia memutuskan mengembalikan koleksi pandanya ke China karena sudah tak sanggup membayar biaya perawatan yang kian mencekik leher.

Sejak dibawa pada tahun 2018, panda-panda tersebut telah diberikan banyak fasilitas dan pemeliharaan memadai. 
Namun, mahalnya biaya pemeliharaan membuat pengelola kebun binatang memutuskan mengembalikan hewan menggemaskan itu ke negara asalnya. 

Mengutip The Guardian, kebun binatang itu telah menghabiskan sekitar 8 juta euro (Rp135 miliar) untuk merawat dua panda raksasa, yakni Lumi dan Pyry sejak 2018. 

Namun, akibat inflasi dan biaya pemeliharaan yang meningkat, kedua panda itu akhirnya dipulangkan ke China delapan tahun lebih awal dari jadwal yang semestinya. 

Panda-panda ini dibawa ke Finlandia setelah perjanjian pelindungan antara Presiden China, Xi Jinping dan Finlandia. Perjanjian Finlandia berlaku selama 15 tahun, tetapi panda-panda akan menjalani karantina sebulan sebelum dikirim ke China.

"Kami telah menginvestasikan lebih dari 8 juta euro (Rp135 miliar) dan menanggung biaya tahunan 1,5 juta euro (Rp25 miliar) untuk pemeliharaan, termasuk biaya pelestarian ke China," ungkap Kepala Kebun Binatang Ahtari, Risto Sivonen. 

 

Sejak 1949, China mengirim panda ke kebun binatang asing untuk memperkuat hubungan internasional. Namun, kebun binatang di Finlandia mengalami utang yang terus membengkak akibat pandemi dan sedang mempertimbangkan pengembalian panda. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Finlandia menyatakan, keputusan bisnis kebun binatang tersebut tidak melibatkan pemerintah dan seharusnya tidak memengaruhi hubungan kedua negara tersebut. 

Pemerintah China sebenarnya telah berupaya untuk membantu kebun bintang itu, namun Finlandia tetap bersikukuh mengembalikan panda setelah melakukan konsultasi mendalam, demikian pernyataan resmi Kedutaan Besar China di Helsinki kepada Reuters. 

Topik Menarik