Ibadah Sholat Menunjukkan Kedudukan Umat Manusia di Hadapan Allah SWT

Ibadah Sholat Menunjukkan Kedudukan Umat Manusia di Hadapan Allah SWT

Terkini | okezone | Sabtu, 5 Oktober 2024 - 07:27
share

DAI muda Ustadz Ady Kurniawan Al Asyrofi menyatakan hidup di dunia sangatlah sebentar, maka umat manusia hendaknya fokus pada amal ibadah yang bisa menolong di akhirat kelak, salah satunya sholat

Ia mengimbau terus beribadah dan berusahalah berbuat baik kepada setiap orang. Selebihnya, serahkan segala urusan kepada Allah 'Azza wajalla.

"Maka mulailah kita fokus pada sholat kita agar kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sungguh, kita ini sangat fakir (tidak punya apa-apa) sampai kita menjemput keridhoan Allah. Salah satunya ialah dengan mempersembahkan amal terbaik kita, sholat kita, sedekah kita, lisan, dan perbuatan kita," paparnya dalam keterangan yang diterima Okezone, Sabtu (5/10/2024).

فمن أراد أن يعرف حقيقته عند الله وينظر حاله مع الله فالينظر إلى صلاته إما بالسكون والخشوع وإما بالغفلة والعجلة.

Artinya: "Barang siapa yang ingin mengetahui hakikatnya seperti apa di sisi Allah, dan seperti apa keadaanmu sebenarnya di hadapan Allah. Maka lihatlah/perhatikan sholatnya, apakah sholatnya tenang dan khusyuk atau lalai dan tergesa-gesa." (Lihat kitab Tajul 'Arsy halaman 12, Darul Kutub Al Ilmiya)

Hal ini, kata Ustadz Ady Kurniawan, menunjukkan tingginya derajat orang yang sholat. Sebab, dia sedang bermunajat langsung dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

 

Sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Apabila orang yang sholat membaca 'Alhamdulillahirabbil 'aalamiin,' maka Allah akan menjawab, 'Hamba-Ku memuji-Ku.'

Kalau dia mengatakan, 'Arrahmaanirrahiim,' maka Allah menjawab, 'Hamba-Ku menyanjung-Ku.'

Kalau dia mengatakan, 'Maaliki yaumiddiin,' maka Allah menjawab, 'Hamba-Ku memuliakan-Ku, hamba-Ku menyerahkan urusannya pada-Ku.'

Jika hamba-Ku mengatakan, "Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta'iin,' Aku jawab, 'Inilah batas antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta.'

Jika hamba-Ku mengatakan, 'Ihdinas shiraatal mustaqiim. Shiraatal ladziina an-'amta 'alaihim ghairil mafhdhuubi 'alaihim waladh dhzaalliiin,' Aku jawab, 'Inilah bagian hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta'." (Hadits riwayat Muslim nomor 598) 

Topik Menarik