20 Dana Desa untuk Ketahanan Pangan, Perindo Siap Kolaborasi Wujudkan Swasembada

20 Dana Desa untuk Ketahanan Pangan, Perindo Siap Kolaborasi Wujudkan Swasembada

Terkini | okezone | Kamis, 31 Oktober 2024 - 10:46
share

JAKARTA - Partai Perindo menyambut baik rencana penggunaan 20 dana desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan. Ketua DPP Partai Perindo Bidang Desa dan Potensi Daerah, Gardian Muhammad menyatakan Partai Perindo siap berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan.

Gardian mengatakan rencana penggunaan 20 dana desa untuk ketahanan pangan merupakan inisiatif baik Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, pengalokasian dana desa itu terbilang besar dari total alokasi lain.

"Ini adalah inisiasi yang baik yang digagas oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam rangka swasembada pangan. Alokasi dana ketahanan pangan yang direncanakan akan dianggarkan sebesar 20 dari Dana Desa tentu merupakan angka yang cukup besar dari total alokasi lain dibandingkan peruntukan lain," kata Gardian, Kamis (31/10/2024).

Kendati demikian, Gardian mengingatkan, monitoring dan evaluasi perlu diperhatikan dalam program ketahanan pangan ini. Menurutnya, perlu ada kajian model terbaik terkait pelaksanaan di setiap desa dan langkah strategis terkait suksesi program swasembada pangan.

"Mengingat tentu Dana Desa yang terbatas harus dibagi berdasarkan prioritas Pembangunan desa setempat. Seperti untuk Infrastruktur, Pembangunan Fasilitas Lingkungan dan lain sebagainya," katanya.

"Jangan sampai memang instruksi yang mengikat ini akan menjadi beban baru yang diberikan kepada Pemerintah desa. Selain itu, memastikan bahwa SDM pelaksana program strategis ini dipastikan harus mampu," imbuhnya.

Menurutnya, tantangan pelaksanaan program ini yakni implementasi di lapangan. Apalagi, kondisi geografis dan potensi setiap desa berbeda. Karena itu, ia menilai, alokasi dana desa setiap daerah itu perlu disesuaikan dengan potensi daerah itu sendiri.

"Apabila ditanya apakah dana sebesar ini efektif atau tidak, tentu jawabannya adalah tergantung efisiensi setiap daerah. Dana ini akan terlalu kecil didaerah yang memang sulit dan sebelumnya tidak pernah menjadikan pangan sebagai prioritas produksi dan hasil desa," tuturnya.

"Sebaliknya, ketika Desa tersebut sudah terbiasa, maka dana itu akan sangat efektif karena tinggal melanjutkan dan menyempurnakan yang sudah ada," imbuhnya.

Topik Menarik