Kisah Haru Pria Lari Maraton Setiap Hari Usai Kehilangan Istri dan 3 Anaknya Akibat Gempa Bumi Dahsyat
Pada tanggal 1 Januari 2024 lalu terjadi gempa bumi berkekuatan 7,5 SR yang mengguncang Semenanjung Noto di Ishikawa, Jepang. Gempa ini merupakan gempa paling mematikan di Jepang sejak gempa bumi Tohoku pada tahun 2011 karena menyebabkan 401 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.300 orang luka-luka, serta menyebabkan kerusakan pada 133.000 bangunan.
Melansir dari SCMP, Kamis (14/11/2024), Kaisuke Oma (42) merupakan seorang petugas polisi di wilayah Ishikawa kehilangan istrinya, Haruka (38), putri sulungnya, Yuka (11), putra keduanya, Taisuke (9), dan putra bungsunya, Sosuke (3) dalam gempa bumi tersebut.
Mereka semua sedang berada di rumah orang tua istrinya saat gempa terjadi. Kemudian Oma keluar sendirian untuk memeriksa keadaan sekitar ketika rumah mereka mulai terguncang. Sebelum Oma menyadari apa yang terjadi, tanah longsor mengubur rumah dan menewaskan semua orang di dalamnya.
Kepada media berita Jepang, TV Asahi, Oma mengaku bahwa ia ingin “meninggal bersama keluarganya”, tetapi memutuskan untuk melanjutkan hidup dengan keyakinan bahwa ia “diberi kehidupan untuk beberapa alasan”
10 bulan setelah peristiwa gempa bumi tersebut, Oma mengatakan kepada Yomiuri Shimbun bahwa dia telah menyelesaikan lomba maraton yang diadakan di Kanazawa pada tanggal 27 Oktober, bersama keluarganya. Oma mengenakan foto mereka di kausnya dan menyelesaikan maraton penuh dalam waktu 3 jam 58 detik.
Saat Oma mendaftar pada bulan April, sebenarnya dia sudah enam tahun tidak ikut lari maraton. Namun, ia mengatakan hal itu dilakukannya demi kedua anaknya yang lebih tua karena telah berhasil memperoleh skor terbaik mereka dalam lomba maraton di sekolah dan memenuhi motto keluarga mereka, “Jika ada kemauan, di situ ada jalan”, sebelum mereka meninggal.
Untuk berlatih dalam perlombaan tersebut, setiap harinya Oma berlari sejauh 10 hingga 20 km di lingkungan tempat tinggalnya dengan mengenakan kaus bergambar foto keluarganya. Ia berlari melewati kantor istrinya, taman, dan garis pantai tempat keluarganya biasa bermain, dan berulang kali mengatakan “Ini aku” dalam hatinya
Oma mengungkapkan bahwa saat dia menyelesaikan maraton, dia mendengar keluarganya memuji dia dari surga dengan berkata: “Kamu sangat tampan.”
Meskipun ia mengatakan bahwa ia masih sangat berduka atas kehilangan keluarganya, ia tahu bahwa ia harus melanjutkan hidupnya demi mereka: "Ini bukan hanya hidup saya. Saya tidak bisa selalu hidup di masa lalu."