Terdampak Mobil Listrik China, Penjualan Tesla Turun pada 2024

Terdampak Mobil Listrik China, Penjualan Tesla Turun pada 2024

Terkini | okezone | Senin, 6 Januari 2025 - 12:48
share

JAKARTA - Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, penjualan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla, turun signifikan. Hal ini imbas larisnya mobil listrik China. 

Melansir Carscoops, Senin (6/1/2024), Tesla menutup 2024 dengan catatan buruk yakni mengirimkan 495.570 unit pada kuartal keempat ke seluruh dunia. Catatan tersebut sebenarnya meningkat dibandingkan tahun lalu. Tapi, capaian ini tak bisa mendongkrak penjualan dalam setahun.

1. Penjualan Turun

Secara umum, Tesla hanya mengirim 1,7 jutaan unit mobil listrik sepanjang 2024. Angka tersebut turun sekitar 100 ribu unit dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan tersebut didominasi oleh Model Y dan Model 3 yang berkontribusi sebesar 90 persen.

Sementara Model S, Model X, dan Cybertruck menyumbangkan kurang dari 5 persen total penjualan. Ini menandakan Tesla bergantung pada penjualan Model Y dan Model 3 di pasar global.

Selain pengiriman kendaraannya, Tesla melaporkan kinerja yang kuat dalam bisnis energinya. Perusahaan tersebut mengatakan. mereka telah menghasilkan produk penyimpanan energi sebesar 11,0 GWh pada kuartal keempat 2024. 

Perusahaan tersebut belum merilis hasil keuangan yang dapat memberikan petunjuk tambahan tentang kinerja merek tersebut. Ini akan dirilis pada 29 Januari setelah pasar tutup.

Laporan penjualan Tesla belum mampu membantu memulihkan saham perusahaan yang menurun. 

 

2. Siapkan Model Y Anyar

Salah satu faktor yang bisa menyelamatkan Tesla dari penurunan penjualan adalah kemunculan Model Y versi terbaru dengan kode proyek Juniper. Kendaraan tersebut digadang-gadang akan meluncur bulan depan dan menjadi jagoan baru perusahaan di pasar global.

Chief Executive Officer (CEO) Tesla Elon Musk memprediksi penjualan mobil listriknya akan meningkat 20 persen pada tahun ini. Lebih lagi, pihaknya juga berencana menjual kendaraan dengan banderol lebih terjangkau.

Sebelumnya, BYD, raksasa otomotif asal China mencatatkan penjualan besar sepanjang 2024. Secara global, mereka berhasil memasarkan kendaraan energi baru (NEV) sebanyak 4,2 juta unit, termasuk di Indonesia.
 

Topik Menarik