Viral Bar di Mall Jaksel Diduga Gelar Pesta LGBT Saat Tahun Baru, Kini Ditutup Permanen

Viral Bar di Mall Jaksel Diduga Gelar Pesta LGBT Saat Tahun Baru, Kini Ditutup Permanen

Terkini | okezone | Senin, 6 Januari 2025 - 16:37
share

JAKARTA - Buntut adanya protes dari warga tentang dugaan pesta LGBT di sebuah Bar yang ada di Mall kawasan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), yang viral di media sosial itu. Kini bar tersebut tutup operasinya secara permanen.

Informasi penutupan tersebut disampaikan oleh manejemen bar, yang juga ditempelkan di depan pintu masuk bar tersebut. Penutupan dilakukan sejak tanggal 1 Januari 2025 lalu oleh pihak pengelola pasca-adanya protes dari warga.

"Sudah tanggal 1 Januari, tutup operasional. Alasan penutupannya ada protes keras dari warga masyarakat terkait dengan kegiatan mereka yang viral di medsos itu," ujar Lurah Grogol Utara, M Rasyid Darwis saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2025). 

Menurutnya, peristiwa dugaan pesta LGBT yang viral hingga berujung pembubaran itu sejatinya terjadi pada tanggal 31 Desember 2024 lalu hingga 1 Januari 2025 atau saat perayaan pergantian tahun. Sejak dua bulan terakhir, warga telah melakukan protes ke pihak manejemen Mall agar bar tersebut tutup tepat waktu.

Pasalnya, kata dia, terdapat isu jika di bar tersebut kerap terjadi dugaan prostitusi hingga puncaknya pada pergantian tahun tersebut, yang mana adanya dugaan pesta LGBT. Alhasil, warga pun mendatangi lokasi dan meminta agar bar tersebut ditutup serta tamu-tamunya membubarkan diri.

"Untuk sweeping dari warga masyarakat memang mereka bersikeras tadinya mau tutup jam 2, tapi dari warga minta bisa segera tutup dan tidak beroperasi," tuturnya.

Dia menerangkan, warga merasa resah, selain itu kerap juga terjadi keributan antarpengunjung di bar tersebut hingga membuat warga semakin resah. Sejatinya, isu dugaan prostitusi sendiri hanya berseliweran di medsos saja hingga warga termakan isu tersebut. 

"Sudah di mediasi di tingkat kecamatan, hasilnya pihak Tenan siap menutup operasionalnya, pihak Mall ITC juga siap memfasilitasi kegiatan sesudah ditutup hingga saat ini benar-benar sudah tutup yah (barnya)," paparnya.

 

"Waktu kejadian (pembubaran), itu laki-laki semua rata-rata (usia pengunjung) 20 tahun lebih, tak ada yang di tahan (oleh polisi) karena mereka membubarkan saja dengan kesadaran mereka saat diprotes warga, kondusif juga, tak ada kekerasan. Lalu, paginya di tanggal 1 itu muncul pernyataan pemilik menutup tempat itu," kata Rasyid lagi.

Dia menambahkan, warga tak melaporkan soal dugaan prostitusi hingga pesta LGBT ke polisi lantaran telah dimediasi oleh pihak kecamatan, yang akhirnya pemilik bar pun menutup operasional barnya itu. Mediasi sendiri dilakukan sebanyak 3 kali, 2 kali oleh pihak mall bersama warga dan pemilik bar hingga kali ke 3 dilakukan pihak kecamatan yang berujung pemilik bar berjanji bakal menutup barnya.

Sementara itu, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi menambahkan, sejatinya belum ada laporan tentang dugaan prostitusi hingga pesta LGBT di bar tersebut. Namun, polisi telah turun ke lapangan untuk mencari tahu persoalan yang terjadi.

"Laporan itu belum ada, tapi kami sudah meminta keterangan di lapangan, ke warga dan karyawan di bar itu, apa yang menjadi permasalahan disitu. Soal kebenaran itu (dugaan prostitusi hingga pesta LGBT), masih harus didalami lebih lanjut yah," bebernya.

Topik Menarik