Tega! Anak Bos Rental Minta Tolong Polsek Cinangka Usai Ditodong Pistol Oknum TNI AL Namun Ditolak

Tega! Anak Bos Rental Minta Tolong Polsek Cinangka Usai Ditodong Pistol Oknum TNI AL Namun Ditolak

Terkini | okezone | Senin, 6 Januari 2025 - 17:57
share

JAKARTA - Agam Muhammad Nasrudin anak dari korban penembakan di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang, mengaku dirinya sempat ditodongkan pistol hingga akhirnya melakukan pelaporan ke Polsek Cinangka. Adapun kasus itu bermula dari penyewaan mobil dan kendaraan tersebut justru berpindah tangan karena dijual.

Namun dia menyebut pelaporannya untuk melakukan pendampingan mengambil mobil, justru di tolak oleh anggota Polsek Cinangka. Sebab kepolisian menganggap saat itu, dirinya datang sebagai pihak dari leasing.

"Jadi awal mulanya itu kita sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang,” kata Agam kepada wartawan di Markas Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).

“Maka dari itu ketika kita sudah ditodong pistol saya dan keluarga meminta tolong pada siapa kalau bukan pada polisi. Karena kita mempercayakan keselamatan kita pada polisi. Nah setelah itu pada saat kita mampir ke Polisi Cinangka, terjadilah penolakan itu,"sambungnya.

Padahal dia sudah memberikan bukti bahwa pemilik rental langsung dan memperlihatkan bukti-bukti seperti BPKB.

 “Yang tadi sudah dijelaskan oleh Kapolda ya, dan juga petugas yang piket pada malam itu sudah menelpon ke Polsek-nya dan sudah dijelaskan juga bahwa kami ini dari rental,"lanjutnya.

Dia menyampaikan, ketika mencegat mobil rental, pihaknya mencoba untuk mengajak oknum TNI AL untuk melakukan negosiasi. Namun permintaan tersebut justru mendapat penolakan.

"Padahal kita sudah menawarkan persuasi untuk ngobrol baik-baik, tapi yang mengaku anggota TNI AL ini, ‘minggir kamu kalau saya tembak’, tenang pak kata orang tua saya, ayah saya, kita ngobrol dulu di sini, ini mobil rental. Setelah itu dia menabrakan kita, waktu di Saketi, kita terjatuh kan. Tiba-tiba itu kabur," sambungnya.

 

Dia menambahkan, jika anggota Polsek Cinangka saat itu justru menyuruhnya untuk mengambil mobilnya tanpa adanya pendamping dari polisi. Bahkan jika mobil itu berhasil ditarik, polisi menyarankan Agam untuk membawanya ke Polsek Cinangka.

"Padahal kita sudah infokan bahwa mobil kita yang dibawa kabur itu memiliki senjata api, tapi kita sendirilah yang suruh mengambil mobil tersebut. Bahkan ketika sudah diambil, dari polsek Cinangka tersebut, lalu menyarankan untuk membawa lagi ke polsek Cinangka, baru diproses seperti itu," ucapnya.

 

Setelah dilakukan pengecekan melalui GPS yang terpasang di mobil, dia dengan sangat terpaksa dia pun mengejar kendaraan tersebut hingga berada di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang. Di sanalah yang akhirnya terjadi penembakan hingga membuat ayahnya tewas tertembak.

"Setelah itu saya cek GPS, ternyata mobil sudah jalan kembali. Jadi saya dan adik saya berniat melakukan hal yang sama waktu nanti kalau berhenti kembali mobil tersebut," pungkasnya.

Topik Menarik